Blackmailed

1735 Words

... Semalam benaran susah tidur, dan baru bisa memejamkan mata sekitar jam tiga pagi. Ternyata, kata Anita, di baru balik jam segitu. "Serius?" tanyaku waktu kami ketemuan di ruang TV setelah sarapan. "Iya. Nanti dilanjut lagi setelah Zuhur," katanya. "Wih ini sidang emang sengaja malam-malam gitu apa gimana sih? Gak paham aku," ujarku. "Kalau memang belum selesai ya mau gimana lagi. Tapi estimasiku sih, malam nanti sudah pemilihan presiden," jelas Nita. Waduh, ribet banget nih acara. Mending aku kabur aja, mumpung hari Minggu, menikmati kebebasan. "Nit, jalan yuk," ajakku. "Nggak deh. Ra. Aku ngantuk pengen istirahat," tolaknya mentah-mentah. "Yah, kamu sih. Ngapain juga bela-belain ikut rapat gak jelas juntrungannya gitu. Sampai kurang istirahat pula," kataku. "Baweeel, dah ah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD