Januar memasuki rumah dengan langkah lunglai. Seolah tidak ada lagi tenaga yang tersisa. Wajahnya kusam dengan guratan kelelahan yang nampak jelas. Sabella yang sedang menyiapkan makan malam menatap suaminya pulang dengan pandangan iba. Salah satu sudut hatinya merasakan hal tidak menyenangkan saat Januar hanya berjalan melewatinya. Tanpa sapaan lembut atau ciuman sayang yang biasanya selalu didapatkannya saat sang suami pulang kerja. Tingkahnya memang mulai berubah beberapa saat terakhir. Tidak lagi hangat, tidak seperhatian dulu. Walau sebenarnya Sabella juga sadar sikap hangat Januar saat itu tidak lebih dari sekadar bentuk formalitas atas hubungan yang keduanya jalin. Sabella tidak keberatan untuk hal itu. Ya, itu berlaku jika saja kondisinya tidak berubah menjadi seperti sekarang