Selisih tiga hari setelah acara makan malam itu, Januar memunculkan dirinya di hadapan Yena. Memasang wajah sumringah dengan senyuman yang sama manisnya. Januar juga nampak lebih tampan dengan pembawaannya yang tenang. Sama seperti Januar yang Yena lihat terakhir kali. Namun, pada kenyataannya, wajah tampan itu tidak lagi penting saat ini. Wajah tenang yang terlihat ramah sudah tidak lagi berguna. Yena justru ingin sekali membenturkan kepala itu ke dinding butik. Setidaknya sekali dalam seumur hidup. Sebelum besok namanya akan kembali dicoret dari daftar keluarga Andreas. Januar hanya mendapatkan sambutan dari Ayeesha. Sementara Yena tidak menghiraukan kehadirannya. Justru lebih mementingkan goresan pensil di atas kertas. Tentu saja Ayeesha dibuat kebingungan dengan respon Yena. “Pak J