Semua mata tertuju pada Nidya dan juga Alex, dengan lembut Alex melumat bibir Nidya. Tak sendiri, Nidya membalas apa yang dilakukan Alex dan memperdalam ciuman mereka. "Sial," batin Mat. Ia mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih. Mat beranjak dari kursinya berniat menarik tangan Nidya agar ia mengakhiri kegiatan yang membuat darahnya mendidik karena ulah mereka. "Tidak," bisik Leo menghalangi Mat membuat keributan. Namun, Mat adalah Mat. Ia tidak bisa mengendalikan emosinya dengan melempar gelas dan membuat seisi ruangan terkejut dengan sikapnya. "Sayang, apa yang kamu lakukan?" tanya Sabrina. Sedangkan Nidya dan Alex melepaskan pagutannya dan menoleh ke arah Mat yang sedang berdiri di sana dengan penuh emosi. "Apa yang kamu lakukan, apa kamu cemburu melihat kami?" tany