Taman Bermain

1511 Words

Angin berhembus menerpa surai Nidya yang masih termenung menatap kedua mata pria yang juga tengah menatapnya. Nidya memalingkan wajahnya ketika ia merasakan kabut diarea matanya karena menahan tangis. "Ini sudah saatnya, Nidya. Meskipun bukan aku yang memberitahunya lebih dulu pasti Laras dan yang lainnya akan memberitahu Alex tentang hubungannya dulu bersama Mat," batin Nidya. "Iya, pria yang membuatku hancur adalah Matheo," jawab Nidya dengan lantang. Suara Alex tercekat, ia menghela napasnya meski terasa sesak di d**a. Ada rasa ingin tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut wanita yang berdiri didepannya. Namun, itulah kenyataan yang harus diterima oleh Alex ketika ia mulai mengorek sesuatu yang seharusnya tidak ia korek. "Kamu mungkin terkejut saat mendengarnya, t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD