Adrian mengusap rambutnya dengan kasar. Dia sudah pusing memikirkan bagaimana caranya Natasha bisa hamil. Dia tidak mau menikahi Clara. Percuma juga menikahinya karena Adrian yang mandul disini. Araz melihat kakaknya duduk termenung di pinggir kolam renang seorang diri. Dia memberanikan diri untuk duduk disebelahnya.
"Mau apa kamu? " tanya Adrian malas.
"Maafkan aku kak. Aku ingin minta maaf gara-gara aku papa meninggal. Aku juga sedih dan hancur kak bukan hanya kakak yang sedih kehilangan papa" ujar Araz menyesal. Dia ingin menyetir mobil baru papanya tapi malahan menjadi bencana yang menyebabkan papa mereka meninggal.
"Aku akan lakukan apa saja agar kakak mau memaafkan aku" sambung Araz. Di tengah pikiran Adrian yang kacau tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepalanya tapi dia tak yakin apa Natasha mau melakukannya.
"Apapun itu? " tanya Adrian dengan jelas.
" Iya apapun itu kak" jawab Araz yakin. Meski harus menyebrangi lautan dia sanggup memenuhi keinginan kakaknya agar mau memaafkan dirinya.
"Tolong hamili istriku" pinta Adrian membuat Araz begitu terkejut.
"Kakak serius?? " tanya Araz takut dia salah dengar.
"Kakak serius. Kakak tidak tau harus bagaimana lagi agar Natasha bisa hamil. Mama memaksa kakak menikahi Clara kalau Natasha tidak hamil bulan ini. Padahal kakak yang mandul bukan dia" jelas Adrian dengan wajah kacaunya. Dia benar-benar frustasi dan pikirannya sudah buntu.
"Kenapa tidak jujur sama mama?"
"Kamu tau mama sakit. Kakak takut mama drop dan berakibat pada jantungnya kalau tau kakak yang mandul. Kita hanya punya mama sekarang. Kakak tidak siap untuk kehilangan lagi" Araz hanya memandang kakaknya dengan tatapan kasihan.
"Baiklah kak Araz mau melakukannya" ucap Araz membuat Adrian senang dan langsung memeluk adik kembarnya itu.
"Terima kasih Araz terima kasih adikku" Adrian sangat bersyukur Araz mau membantunya untuk membuat Natasha hamil. Dia tidak tau di masa depan semuanya akan berubah sama seperti hati Natasha dan Araz.
***
Malam harinya Natasha disuruh Adrian untuk memakai lingerie paling seksi hari ini. Natasha menurut dan memakai lingerie berwarna merah menyala. Dia sudah membersihkan diri dan sedikit berdandan untuk menyambut suaminya pulang nanti. Tak lupa ia menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya agar lebih menggairahkan.
CEKLEK
Araz masuk ke dalam kamar Natasha. Dia berpura-pura menjadi Adrian agar bisa menggauli Natasha malam ini. Matanya terbelalak saat melihat Natasha yang begitu cantik dan menggoda malam ini. p******a Natasha sangat besar, bulat,dan putih. Araz sampai menelan ludahnya kasar. Bagian bawahnya langsung menegang saat melihatnya.
"Mas Adrian sudah pulang? " Natasha mendekati Araz lalu mengambil tas kerjanya dan menaruhnya di sofa. Ia juga membuka dasi yang dipakai Araz dengan gerakan sensual. Araz menahan nafasnya saat menerima sentuhan-sentuhan Natasha. Ia menggenggam tangan Natasha lalu menariknya ke ranjang. Hingga terjadilah pergumulan diantara Natasha dan Araz.
Natasha tak menyangka Adrian begitu kuat dan tahan lama malam ini. Biasanya Adrian hanya mampu menggaulinya dalam waktu 10 menit tapi sekarang sudah 30 menit Adrian terus menggempur miliknya.
"Ahhh mas pelan mas" desah Natasha saat merasakan miliknya penuh dan sesak oleh milik suaminya. Natasha merasa milik suaminya makin membesar dan lebih panjang dari biasanya.
"Apa mas Adrian berobat ke mak erot? kok lebih besar dan panjang ya? " batin Natasha bertanya-tanya. Dia sudah mendapatkan pelepasannya berkali-kali. Baru kali ini Natasha mendapatkan orgasmenya karena selama ini Adrian duluan yang keluar bukan dirinya. Tubuh Natasha sampai lemas karena Adrian membolak-balikkan tubuhnya seperti menggoreng ikan. Intinya sampai sakit dan ngilu dibuatnya.
"Ahh mas aku aku mau keluar lagi ahhhhh" mereka akhirnya keluar bersamaan. Araz tak pernah merasa semenggairahkan ini saat bercinta dengan wanita. Milik Natasha sangat hangat, ketat, dan menjepit. Membuat dirinya makin tercandu-candu untuk terus menggaulinya lagi dan lagi. Mereka kembali mengulangi percintaan itu sampai 5 ronde. Natasha benar-benar sangat puas dan tertidur pulas di pelukan Araz.
Sementara itu Adrian duduk sendiri di club sambil menyesap minumannya. Dia tidak sanggup berada dirumah dan mendengar percintaan istrinya dengan Araz. Sudah beberapa gelas dia minum sampai mabuk.
"Hai ganteng sendirian aja nih" sapa wanita seksi di hadapannya. Adrian mengacuhkannya dan kembali minum. Wanita itu tidak hilang akal dia memberanikan diri duduk di pangkuan Adrian.
"Mau ngamar gak ganteng. Untukmu aku aku kasih diskon mau? " tanya wanita itu sambil meraba-raba d**a Adrian. Dia penasaran dengan milik Adrian dan ingin merasakannya masuk ke dalam tubuhnya.
"Minggir jangan ganggu aku!! " Adrian menghempaskan tubuh wanita itu dan beranjak pergi dengan langkah sempoyongan. Wanita itu berdecak kesal lalu pergi meninggalkannya. Adrian berjalan menuju mobilnya. Dia yang sedang mabuk karena banyak minum mengendarai mobilnya ugal-ugalan. Tanpa sengaja mobil Adrian menabrak pohon hingga hancur bagian depan mobilnya.
BRAKKK
"Ahkkk" teriak Adrian kesakitan saat kepalanya terkena dasbroad mobil hingga berdarah. Untung masih ada orang-orang yang menolongnya dan segera membawa Adrian kerumah sakit terdekat.
Sementara itu Araz memandangi wajah cantik Natasha yang tertidur di sampingnya. Andai saja dia duluan yang bertemu dengan Natasha pasti dirinya akan menjadi pria yang paling bahagia.
Dia begitu menikmati percintaan ini dari awal sampai akhir. Rasa milik Natasha begitu sangat nikmat hingga membuatnya terbuai dan lupa jika dirinya hanya boleh menggauli Natasha hanya sekali sehari. Dia melanggar janjinya pada kakaknya.
CEKLEK
Adrian pulang dengan keadaan kacau. Kepalanya terbentur hingga terluka akibat kecelakaan malam tadi. Saat subuh dia memaksa pulang untuk melihat keadaan istrinya dan Araz.
Araz segera memakai bajunya karena dia harus meninggalkan kamar ini sebelum pagi. Takut ketahuan oleh mamanya karena hanya mamanya yang bisa membedakan mereka.
Saat Araz membuka pintu dia berpapasan dengan Adrian. Dia segera keluar lalu menutup pintu kamar takut Natasha terbangun dan melihat mereka berdua.
"Kenapa kepala kakak diperban? kakak kecelakaan? " tanya Araz khawatir.
"Iya semalam kakak tidak sengaja menabrak pohon" jawab Araz sambil memegang kepalanya yang masih sakit.
Mata Adrian membulat saat melihat leher dan d**a Araz banyak bekas kissmark buatan Natasha. Hati Adrian berdenyut sakit saat melihatnya. Araz menyadari tatapan mata Adrian kemana. Semalam memang Natasha begitu liar menggigit leher dan dadanya.
"Bagaimana semalam? apa Natasha curiga? " tanya Adrian sedih.
" Tidak kak dia gak curiga sama sekali" jawab Araz tak enak.
"Berapa kali kalian melakukannya? tidak lebih dari sekali kan? aku harap kau tidak berbohong dan mengambil keuntungan disini"
"Ha.. hanya sekali kok kak" jawab Araz gugup. Tidak mungkin dia bilang sudah menggauli Natasha sampai 5 kali. Bisa-bisa Adrian akan menggorok lehernya.
"Sedang apa kalian berdua disini? " Melani tiba-tiba melihat kedua anaknya sedang mengobrol di depan pintu kamar Natasha. Wajah mereka memucat saat melihat Melani mendekati mereka.