Menginginkan istri kakakku

1126 Words
Adrian memegang tangan mamanya yang terbaring di bangsal rumah sakit. Mamanya terkena serangan jantung dan harus dirawat dirumah sakit. Mata mamanya perlahan terbuka dan melihat Adrian disampingnya. "Nak tolong ikuti permintaan mama mungkin ini akan jadi permintaan terakhir kalinya mama hanya ingin cucu" pinta mamanya sambil menangis. Adrian tak kuasa melihat penderitaan mamanya. Mau dia menikah seribu kali tetap saja yang bermasalah adalah dirinya. "Ma tolong kasih Adrian waktu sebulan. Kalau dalam waktu satu bulan Natasha belum hamil juga. Adrian siap menikah dengan Clara" janji Adrian. Wajah mamanya berubah menjadi cerah kembali. Dia tak menyangka Adrian akan mengikuti permintaannya. Sebentar lagi dia bisa menyingkirkan Natasha dan menjadikan Clara sebagai menantunya. "Baik nak mama setuju. Terima kasih sayang kamu sudah mau mendengarkan ucapan mama" ucap mamanya senang. Rasanya dia sudah kembali sehat dan ingin segera pulang kerumah. Natasha menunggu di luar ruangan karena takut mama mertuanya akan bertambah drop saat melihatnya. Adrian keluar menemui Natasha dengan wajah yang kusut. "Gimana keadaan mama mas? " tanya Natasha khawatir. "Kamu gak perlu khawatir, mama sudah baikan. Ayo akan aku antar kau pulang. Biar aku yang menjaga mama disini" ajak Adrian sambil memaksakan senyumnya. Natasha mendesah lega saat mendengarnya. Adrian mengantar Natasha kembali kerumah lalu dia kembali lagi kerumah sakit untuk menjaga mamanya. **** Pesawat terbang baru saja mendarat di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Semua mata melihat ke arahnya dengan pandangan mengagumi. Pria berusia 27 tahun itu berparas tampan dengan jambang halus di rahangnya. Tubuhnya kekar dan berotot karena rajin ngegym dan berolahraga. Sudah 3 tahun Araz berada di Australia. Dia mengasingkan diri setelah kematian papanya 3 tahun yang lalu akibat kecelakaan yang menimpa dirinya dan juga papanya. Araz disalahkan akibat kecelakaan yang merenggut nyawa papanya dalam insiden itu karena dialah yang mengemudi dan tak melihat ada truk besar yang menabrak mereka. Adrian sangat membencinya sampai sekarang. Makanya dia pergi untuk menenangkan diri sementara waktu. Tapi sekarang dia rindu rumahnya. Ingin bertemu mama dan Adrian. Araz pulang tanpa memberitahu mereka. Saat dia sampai dirumah, dia melihat rumahnya tidak berubah sama sekali sama seperti terakhir kali dia meninggalkannya. Dia memencet bel rumah beberapa kali dan yang membuka pintu adalah Natasha. "Mas Adrian?? kok baru pulang?katanya besok mau pulang. Kenapa baju mas begini? " tanya Natasha heran. "Ehmm aku bukan... " belum selesai Araz bicara Natasha langsung memeluk lengannya. "Ayo masuk dulu mas" ajak Natasha. Araz hanya mengikuti saja saat Natasha membawanya masuk ke dalam rumah. Natasha membawa masuk Araz kedalam kamarnya. "Mas pasti capek dan pegal kan dari luar kota sini Natasha pijatin ya" Natasha memijat tubuh Araz yang dikiranya Adrian. Araz ingin mengatakan yang sebenarnya tapi lumayan dapat pijatan gratis dari wanita cantik. Saat Adrian menikah dengan Natasha, Araz memang tidak datang dan sepertinya Adrian tidak mengatakan jika mereka kembar. "Nah sudah mas mandi dulu ya nanti aku siapkan makanan buat mas" Natasha beranjak ke dapur untuk menyiapkan makanan yang sudah dia masak untuk Adrian. Araz merasa sangat senang dilayani seperti ini. Sepertinya enak kalau punya istri cantik dan serba bisa. Rasanya Araz juga ingin menikah tapi bingung mau nikah sama siapa. Sejauh ini wanita yang ia kenal semuanya manja dan bodoh. Dia menginginkan istri seperti istri kakak kembarnya itu. "Mas ayo makan" ajak Natasha tapi Araz malah menarik Natasha untuk duduk pangkuannya. "Kiss me baby" pinta Araz. Natasha mengalungkan tangannya dan ingin mencium Araz yang dikiranya suaminya lalu tiba-tiba pintu kamar mereka terbuka. CEKLEK Mereka menoleh saat melihat Adrian di depan mereka. Wajah Adrian mengeras saat melihat istrinya bermesraaan dengan Araz saudara kembarnya. Sedangkan Natasha begitu kaget dan langsung berdiri saat melihat sosok yang mirip suaminya. Dia melihat Adrian ada dua dan dia bingung mana suaminya yang sebenarnya. "Kurang ajar!! " Adrian langsung memukul Araz membabi buta. Araz sama sekali tidak membela diri dan membiarkan Adrian memukulnya. "Hentikan!! " teriak Natasha dia bergerak melindungi Araz dari amukan Adrian. Hingga Adrian tak sengaja memukul wajah Natasha. BUG "Ahhkk" ringis Natasha kesakitan. Araz yang melihat Adrian memukul Natasha langsung membogem kakak kembarnya itu. "Ada apa ini?! Araz kamu sudah pulang?! " mama mereka yang bernama Melani melihat anak-anaknya bertengkar. Entah gara-gara apa tapi Melani senang Araz sudah kembali kerumah ini. "Araz anakku, akhirnya kamu pulang juga nak" Melani memeluk putra bungsunya itu dengan erat. 3 tahun setelah suaminya meninggal Araz juga pergi dari rumah dan tak pernah kembali. Adrian bangkit dan mengusap sudut bibirnya yang berdarah. "Pergi dari rumah ini!! kamu bukan dari bagian keluarga ini lagi!! " usir Adrian. Dia masih dendam dengan kematian papa mereka akibat kelalaian Araz. "Tidak ada yang bisa pergi dari sini!! ini rumah mama" Melani melindungi Araz dan dia tak ingin Araz pergi lagi dari sisinya. Sudah cukup 3 tahun ia berpisah dengan Araz. "Tapi dia penyebab kematian papa!! " seru Adrian. "Semua itu takdir anakku. Siapa yang bisa menerka kematian. Araz tidak akan mungkin tega membunuh papa" bela Melani. Dia membawa Araz keluar dari kamar Adrian dan Natasha. Adrian melihat ke arah istrinya. Wajah istrinya membiru akibat pukulan darinya. "Maafkan aku sayang aku tidak sengaja memukulmu" ucap Adrian merasa bersalah. "Tidak apa-apa mas nanti kompres es batu juga sudah sembuh. Dia siapa mas? kenapa dia sangat mirip denganmu? " tanya Natasha. "Dia Araz saudara kembarku" jawab Adrian. "Kenapa baru sekarang kamu bilang mas. Aku pikir dia adalah kamu. Maafkan aku tadi aku benar-benar tidak tau" "Tidak apa ini salah mas. Harusnya mas cerita dari dulu. Kami mempunyai banyak masalah nanti akan mas ceritakan semuanya" jelas Adrian. Mereka dari dulu selalu bertengkar satu sama lain. Adrian adalah anak yang pintar, cerdas, dan berbakat. Sedangkan Araz adalah kebalikan darinya. Adrian adalah anak kesayangan papanya sedangkan Araz adalah anak kesayangan mamanya. Meski Araz pernah terlibat kasus balap liar dan tawuran mama tetap saja membelanya.Andai saja Araz tidak memaksa menyetir saat itu mungkin papanya masih hidup sampai sekarang. Adrian dan Natasha turun ke bawah untuk makan bersama. Melani sedang mengambilkan banyak makanan untuk Araz. Adrian hanya menatapnya kesal dan cemburu. Mamanya memang tidak pernah adil pada mereka. "Makan yang banyak ya sayang. Kamu masih suka ayam goreng serundeng ini kan? " tanya Melani antusias saat melihat Araz makan dengan lahap. "Iya ma enak banget mama yang masak? " tanya Araz. "Bukan mama yang masak tapi istri Adrian yang masak" jawab Melani sambil melirik sinis ke arah Natasha. "Kak Adrian gak salah cari istri. ss udah cantik pintar masak lagi.Araz juga mau istri seperti dia" puji Araz sambil tersenyum penuh arti pada Natasha. "Alah buat apa cantik dan pintar masak kalau mandul!! kamu cari istri yang jelas bebet bobotnya jangan kayak dia" hina Melani lagi. "Cukup ma!! jangan hina Natasha terus!! " Adrian berang melihat tingkah laku mamanya yang tidak berubah dari dulu. "Adrian kamu sudah mama kasih waktu sebulan dan ini sudah dua minggu. Dua minggu lagi Natasha belum hamil maka kamu harus menikah dengan Clara!! " tegas Melani.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD