"Berantem lagi, ya, sama Juna?" tanya Nora melihat wajah Diva yang menekuk. Gadis itu juga meletakkan tas sekolahnya dengan kasar, duduk dengan kasar pula. Selain itu, seluruh penghuni kelas tadi mendengar pekikannya. Diva tidak menjawab. Dia mengeluarkan buku-buku dan alat tulis yang akan digunakan untuk proses belajar pagi ini. Bel masuk sudah berbunyi. "Anak-anak dengar teriakan lo tadi." Nora masih mencoba mengajak Diva bicara. Kekehan kecil terdengar dari mulutnya. "Terus aja lo ngetawain gue!" sungut Diva kesal. Bukan hanya pada Nora yang menertawakannya, tetapi juga pada Juna yang tidak tahu malu menciumnya di depan umum. Diva berharap tidak ada yang melihat kejadian sesaat sebelum dia memasuki kelas tadi. Sungguh, dia tidak ingin ada gosip tentang dirinya dan Juna yang terseba