When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Di sebuah restoran timur tengah terkenal, Jessica dan para rekan-rekannya tampak sedang menikmati sebuah jamuan dari sebuah perayaan yang di langsungkan oleh salah satu rekannya Jessica disana itu, dia tidak bersama Alan sebab Alan mengatakan sedang ada pekerjaan. Lagi pula Jessica tahu Alan tidak begitu suka berada di circle pertemanan Jessica yang terbilang hedon, suka berpesta, traveling mewah hingga pencinta barang-barang branded yang terlalu memperlihatkan eksistensinya, sangat jauh dengan Alan yang lebih suka privacy dan suka ketenangan. “Jadi kapan giliran lo Jess?” Tanya Lizy teman Jessica. “Tahun ini,” Jessica mulai mensesap minuma s**u berempahnya. “Hi Jess!” Tidak lama seorang rekannya yang lain bergabung di antara meja-meja yang sudah di isi penuh lebih dari 10 orang itu.