When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Good morning!” Sapa Alan mendengar suara derap langkah mendekat ke dapur. Sandra baru saja bangun masih memakai pakaiannya malam tadi berdiri di ujung meja makan. Alan segera menuangkan segelas air lalu memberikannya kepada Sandra, “Hemm terimakasih.” Ucap Sandra segera menenggak segera air putih itu sementara Alan kembali lagi berkutat dengan aktivitasnya ia terlihat sedang memanggang roti dan membuat jus disana. “Kakak buat apa?” Lihat Sandra. “Duduklah.” Alan menoleh sembari terus membuat sarapan mereka. “Aku mau pulang, mau ke kantor.” “Ini masih cukup pagi masih ada waktu untuk sarapan,” Hidangkan Alan roti yang baru ia panggang dan segelas jus, “Hanya ada ini nikmatilah,” Ia pun menarik kursi duduk disebelah Sandra. “Kakak bisa masak? Aku baru tahu.” “Terpaksa bisa dan hanya