“Sakit? SAKITTT?” Pekik Alan segera menarik tubuh Sandra yang akan membuka pintu, “Kamu merasakan sakit? Hanya sakit kamu yang kamu tahu?” Alan meremasi pundak Sandra netranya ikut berkaca-kaca. “Keluar sekarang juga!” Sandra enggan melihat wajah Alan, air mata yang ia tahan-tahan akhirnya tumpah ruah. Alan semakin menarik paksa Sandra untuk menghadap kepadanya, “Lihat saya.” “Enggak!” Sandra terus menundukkan kepalanya, “Jika tidak mau keluar aku yang keluar!” Suara Sandra sudah berubah sumbang sebab dia menangis. “Saya tahu semuanya, Sandra!” Alan menahan dagu Sandra kuat agar menghadap padanya, mata Alan sudah memerah dengan cariran bening yang sudah bergelinang disana, “Saya tahu semuanya yang kamu rasain, saya tahu semua yang kamu tutupi, kamu pendam, kamu jalani, kita sama! Sama