When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"ALAAA!N!" Alan bergegas keluar memakai sepatu olahraganya dan keluar menghampiri Jessica yang sudah sangat kesal terus berteriak disana disana sebab tidak bisa mengakses pintu untuk masuk, “Sebentar!” Alan mulai bersuara dari dalam dan segera membuka pintu. Wajah Jessica memancarkan kemarahan, “Kenapa di ganti? Nagapain aja kamu di dalam, buka pintu aja lama banget, kamu nyimpan siapa didalam.” Alan menutup kembali pintu sebelum Jessica masuk,”Kenapa marah-marah, apanya yang di ganti?” Dengan santainya dia menggerakkan tubuh, “Saya mau jogging lalu pulang kerumah mama, kamu mau ke kantor?” “Kamu tanya kenapa?” Jessica menghembuskan nafasnya. “Terserahlah. Apa? Kmau mau lari pagi bukan hari minggu kamu tidak bekerja?” “Tidak.” Alan berjalan meninggalkan unitnya dan Jessica pun mengik