Sera

1277 Words

Ita menyumpahi mulutnya yang masih tidak diajari resiko. Hah! Ita memandangi handphone ungu pastel dengan motif panda itu. Mau tidak mau ia harus mengunjungi tempat Raga lagi! Namun, rencana tetaplah rencana. Handphone itu berdering untuk beberapa kali. Terlihat panggilan dengan nama profil Mama di layar. Ita segera mengangkatnya dan berniat memberitahu handphone gadis itu. Mungkin Ita tak harus pergi menemui Raga. Alih-alih menjelaskan justru Ita mendapat semprotan batin dari pihak seberang. "Dasar anak nggak berguna!" "Kamu pikir bisa seenaknya bertindak kayak gitu? Hah?! Udah dibesarin susah payah. Mikir! Biaya buat sekolahkan anak b******n kayak kamu itu nggak murah. Masih untung nggak ditaruh panti asuhan. Mati aja kamu! Ngerpotin orang aja bisanya!" "Dimana kamu-" DEG! Sakit!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD