Lain Dimulut Lain Dihati

1359 Words

"Kak." Salsabila yang tengah fokus di depan laptop langsung memiringkan sedikit tubuh untuk mengarah kepada sumber suara. "Iya, kenapa?" "Boleh aku masuk?" "Tentu saja." Salsabila menyambut kedatangan adiknya ke dalam kamar. Jika sampai datang ke sini, pasti ada sesuatu yang penting dan tidak ingin diketahui oleh Mama. Fahim duduk ditepi ranjang. Ia menunduk seakan tidak berani untuk berbicara dengan Salsabila. Memang benar, Salsabila sedikit tegas dengan adik-adiknya. Ia juga pernah marah kepada keduanya adiknya karena terus saja menunggu Papa untuk kembali padahal itu tidak mungkin lagi. Salsabila hanya ingin adiknya menjadi kuat. Memang mereka tidak bisa memilih lahir dikeluarga seperti apa, tapi setidaknya hidup mereka tidak boleh berlarut dalam kesedihan yang tidak berkesudaha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD