Apapun Demi Ayang

1148 Words
Salsabila tengah mencari pekerjaan part time. Berhubung alerginya sudah semakin parah, maka Salsabila terpaksa keluar dari pekerjaan sebelumnya. Ia mencari pekerjaan di waktu malam hari. Kalau siang ia tentu saja harus fokus kuliah. Apalagi banyak yang harus Salsabila lakukan termasuk ikut dalam beberapa kegiatan kampus yang sangat berguna setelah ia lulus nantinya. Salsabila sedikit lebih lega daripada sebelumnya karena biaya semesternya sudah lunas. Donatur baik hati sudah sangat membantu dirinya. Sungguh orang baik itu memang masih ada. Soal papanya, Salsabila tidak ingin berkomentar lagi. Sampai sekarang Papanya tidak kunjung mengirim uang dengan berbagai alasan. Bahkan ia menjanjikan bulan depan. Sungguh tidak bisa diandalkan sama sekali. Uang yang dikembalikan pihak kampus Salsabila gunakan untuk membeli laptop. Berhubung laptop yang sebelumnya sudah rusak, maka Salsabila membeli yang baru. Eh bukan baru, tapi laptop second karena harganya terjangkau bagi Salsabila. Laptop dengan spesifikasi tinggi tentu saja tidak murah. Setidaknya ia membeli dengan spesifikasi minimal saja. Walaupun orang-orang di kelasnya memiliki laptop dengan spesifikasi yang sangat tinggi. Hal ini bukan ajang pamer-pameran tapi memang menjadi kebutuhan jurusannya. "Salsa," panggil seseorang. Salsabila langsung mengalihkan pandangan dari layar laptop. "Ada apa?" tanyanya dengan suara pelan karena sedang berada di perpustakaan. "Udah tau ini belum?" Seseorang yang merupakan teman kelas Salsabila menunjukkan layar ponselnya. Nama teman Salsabila itu adalah Verel. Salsabila membaca sekilas. Ternyata ada kompetisi tentang ide serta gagasan teknologi yang dibuat oleh kampus lain. Salsabila meminta agar poster tersebut dikirim padanya. Verel langsung mengirimnya. "Mau ikut nggak? Kami kekurangan satu orang." "Yakin ngajakin aku?" Salsabila sedikit tidak percaya. Apalagi ia tidak pernah ngumpul bersama mereka. "Yakinlah. Lumayan karena sponsornya." Salsabila sedikit merasa senang. Padahal mereka tidak dekat padahal sudah dua tahun setengah berada salam satu kelas. Mengikuti ajang perlombaan tentu saja memiliki banyak keuntungan. Mereka bukan hanya mengharapkan menang tetapi mengharapkan pengalaman dan juga bertemu dengan perwakilan perusahaan-perusahaan yang besar. Kali saja mereka mendapat banyak relasi sehingga setelah lulus nanti akan berguna. "Siapa saja sponsornya?" "Lihat aja," suruh Verel. Salsabila langsung melihatnya. Benar saja, sponsornya dari beberapa perusahaan yang terkenal di bidang teknologi. Kalau begitu, ia jadi semangat untuk mengembangkan diri. "Selain kamu siapa lagi?" tanya Salsabila. "Felix sama Ardan." "Wow," balas Salsabila. Felix merupakan mahasiswa yang saat mengikuti tes seleksi nasional mendapatkan hasil sempurna. Luar biasa bukan? Kesempatan seperti ini tentu saja tidak akan Salsabila lewatin. "Tenang saja, Felix orangnya asik kok." Salsabila memaksa diri untuk tersenyum. Bahkan ia jarang berbicara dengan Felix. Apa mereka akan menjadi kelompok solid? Takutnya keberadaan Salsabila hanya akan menjadi beban saja, "Oke. Aku gabung." Verel memberikan jempol. "Nanti aku masukin ke grup." Salsabila mengangguk setelah itu Verel pergi. Salsabila kembali mencari informasi lowongan pekerjaan. Sedikit sulit karena kebanyakan pekerjaan dimulai pukul lima. Salsabila takut jika mengganggu kuliahnya. Apalagi ada dosen yang tiba-tiba meminta jadwal pukul 5 sore. "Aduh," ucap Salsabila sambil menepuk keningnya sendiri. Bisa-bisanya ia tidak membuka email sejak semalam. Salsabila benar-benar lupa. Ia langsung membuka dan melihat pesan masuk. Kedua sudut bibirnya terangkat ke atas. To : ZeenRo@gmail.com Terima kasih banyak karena sudah membantu saya Pak. Saya tidak tahu harus mengatakan apalagi. Saya sangat-sangat berterima kasih. Salsabila mengucapkan terima kasih karena sudah sang donatur sudah membantu membayar biaya semester kuliahnya. Tidak lama, pesan balasan kembali masuk. From : ZeenRo@gmail.com Tidak usah berterima kasih. Kuliah saja dengan benar. Jangan sampai kamu mengecewakan saya. To : ZeenRo@gmail.com Tentu saja, Pak. Saya tidak akan mengecewakan Bapak. Saya akan kuliah dengan sungguh-sungguh. Saya harap Bapak dan keluarga Bapak selalu dilimpahkan kebahagiaan. Allah pasti membalas semua kebaikan Bapak. From : ZeenRo@gmail.com Aamin. Silahkan lakukan revisi dan kirimkan kembali kepada saya. To : ZeenRo@gmail.com Siap pak. Maaf sebelumnya, Pak. Apa boleh ide dan gagasan pada proposal penelitian saya gunakan untuk mengikuti kompetisi ini. (Gambar Poster kompetisi) From : ZeenRo@gmail.com Boleh. Tapi kalau ingin mengikuti kompetisi ini proposal harus disempurnakan lagi. Proposal sebelumnya masih banyak kekurangan. To : ZeenRo@gmail.com Baik, Pak. Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih. From : ZeenRo@gmail.com Apa kamu sedang mencari pekerjaan part time? Salsabila mengerutkan kening. Daripada sang donatur tahu jika ia sedang mencari pekerjaan part time? Salsabila melihat ke kiri ke kanan, kali saja donaturnya ada di perpustakaan dan sedang memantau dirinya. Belum sempat Salsabila membalas, email kembali masuk. From : ZeenRo@gmail.com Saya mendapat informasi dari Bu Rena Salsabila menggaruk leher yang tidak gatal. Ia sudah berpikir kemana-mana. Mana mungkin ia dipantau, apalagi Salsabila yakin sang donatur termasuk orang kaya yang sibuk. To : ZeenRo@gmail.com Iya, Pak. Perekonomian saya sedikit buruk. Apa hal ini menjadi pertimbangan Bapak dalam memberikan beasiswa? Saya harap tidak. Pekerjaan part time tidak akan membuat kuliah saya terganggu, Pak. From : ZeenRo@gmail.com Saya harap kamu memegang apa yang kamu katakan. Jangan sampai mengecewakan saya karena masih banyak orang diluar sana yang juga berjuang mencari beasiswa. To : ZeenRo@gmail.com Baik, Pak. Saya tidak akan mengecewakan Bapak. Pesan tidak lagi dibalas dan hanya dibaca saja. Salsabila menghela nafas panjang. Berkirim pesan dengan sang donatur membuat jantungnya berdebar. Bukan debaran karena jatuh cinta, tapi debaran karena takut. Salsabila jadi penasaran siapa istri sang donatur, pasti ia menjadi perempuan sangat beruntung sekali mendapat suami yang sangat baik begitu. Begitupun dengan anak-anaknya. Entah kenapa Salsabila berpikir bahwa donaturnya sudah punya istri dan anak. Kira-kira menurut Salsabila umur sang donatur berada di kisaran lima puluh tahun keatas. Salsabila tidak lagi mencari informasi lowongan pekerjaan part time. Ia memilih untuk melakukan revisi pada proposal penelitian. Tentu saja menyelesaikan lebih cepat akan lebih baik. Disudut lain, Zero tengah duduk diruang kerja. Ia sedikit bingung, apa maksud pesan email yang dikirim oleh Salsabila. Ia mengharapkan agar Zero dan keluarga mendapatkan limpahan kebahagiaan. Apa Salsabila mengira Zero sudah tua? Entah kenapa Zero menjadi kesal sendiri. Tapi kalau Zero mengatakan bahwa ia masih sendiri dan belum berkeluarga, maka ia takut Salsabila akan berpikir yang tidak-tidak. Daripada pusing tidak jelas, Zero memanggil Eka agar segera datang ke ruangannya. Eka terlihat sedikit panik. "Kamu tidur?" tanya Zero langsung. Dari wajah, siapapun tahu bahwa Eka baru saja bangun tidur. "Ma-maaf, Pak." Zero sedikit merasa bersalah. "Tidak apa-apa. Apa kamu masih mengantuk?" "Tidak, Pak." Zero menyuruh Eka mencuci wajah dan Eka langsung melakukannya. Setelah mencuci wajah, Eka kembali ke hadapan sang atasan. "Tolong cari informasi ruko atau bisnis coffee shop yang ingin dijual di sekitar jalan Green Y," ucap Zero. Eka langsung mengerutkan kening. "Maaf, Pak. Maksud Bapak coffee shop?" "Coffee shop yang tidak beroperasi lagi atau sedang pailit. Kalau tidak ada, cari ruko yang disewa atau dijual." "Baik, Pak." Eka tidak lagi berkomentar. Yang terpenting tugasnya hanya mencari, kalau sudah dapat tinggal dilaporkan. Urusan untuk apa sang atasan mencari, Eka memilih untuk tidak bertanya. "Oh ya, satu lagi kalau kedua opsi itu tidak ada." "Apa, Pak?" "Coffee shop yang membuka peluang investasi," jawab Zero." "Baik, Pak. Saya akan mencari secepatnya." Eka pamit dan keluar dari ruangan. Ia segera pergi mencari informasi yang disuruh oleh sang atasan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD