Bab 6

1079 Words
Sarah mencoba menutup matanya sejenak dan merelaksasikan diri dengan menghirup udara sedalam-dalamnya kemudian menghembuskan secara perlahan untuk menghilangkan kepeningan yang melanda kepalanya karena mendapatkan keanehan-keanehan. Secercah harapan mulai nampak di wajah manis itu. segera saja dia menyambar smartphonenya dan mendial nomor yang sudah di hapalnya di luar kepala. Tutt..tutt... "Halo..." terdengar suara berat bariton di seberang sana menjawab malas, seperti orang baru bangun dari tidur. "Halo... Sayang, kau dimana?" Sarah menjawab sumringah, entah mengapa ia mulai bersemangat lagi. "Ah,, iya Sayang, ada apa?" "em.. itu, aku...maksud ku apa kau pulang cepat Sayang" Sarah berujar setengah ragu. "Oh, apa terjadi sesuatu dirumah ?" jawab Adam khawatir. "emm,, Tidak terjadi apa-apa Sayang, aku hanya ingin menanyakan apakah kau pulang terlambat hri ini?" Sarah bertanya dengan ragu. "Malam ini mungkin aku pulang larut Sayang, Karyawan di kantor akan mengadakan pesta perayaan keberhasilan proyek Sayang, bila sudah mengantuk tidur lah lebih dulu jangan menunggu ku pulang dan jangan lupa makan sayang," "Baiklah,  mau kemana?" terdengar suara laki-laki yang berhasil ditangkap oleh pendengaran Sarah," Sayang, kau sedang bersama Bimo saat ini?"tanya sarah singkat. "Iya, hari ini kami meeting bersama,"jawab singkat Adam. "baiklah, selesaikan dulu urasanmu" dengus Sarah yang sudah tahu kebiasaan Adam. "Baiklah sayang, aku mau lanjutkan sedikit pekerjaanku, bila ada perlu segera kabari ku " itu adalah kata-kata terakhir Adam sebelum Sarah memutuskan sambungan teleponnya.  ... Saat selesai mengadakan pesta, para karyawan mulai membubarkan diri, termasuk Adam dan Bimo. "Kalian semua hati-hati di jalan," pesan Adam kepada semua karyawannya. "Terima kasih Pak atas jamuannya kami permisi pulang dahulu." "Baiklah, Sampai jumpa besok," Bimo pun akhirnya ikut berpamitan. "Sampai jumpa," jawab Adam. Saat itu mereka tidak terlalu banyak bercerita, Adam yang hanya diam dan sesekali melepaskan senyuman kecil. Bimo yang melihat Adam yang selalu diam dan termenung, urung dan hanya diam menyaksikan jamuan malam itu. Padahal jauh di lubuk hati Bimo sangat ingin membicarakan tentang kematian Anjani yang sangat janggal menurutnya. Saat ini Adam sedang menyetir mobilnya sendiri, Adam sedikit melamun dan ia tidak menyadari seseorang yang akan menyebrang jalan tiba-tiba. Adam sangat kaget dan segera membanting stir ke arah pinggir jalan. Adam sangat kaget dan Iya segera keluar dari dalam mobil untuk memastikan seseorang yang hampir tertabrak olehnya. Adam sangat kaget melihat apa yang ada di depannya saat ini. saking kagetnya nya Adam segera masuk kembali ke dalam mobil. "A..a.. jani? apakah yang kulihat Anjani?" Adam tidak bisa berpikir secara jernih, ia segera pergi dari tempat itu dengan melajukan mobilnya kencang. Adam saat ini dilanda ketakutan Iya yakin yang dilihatnya itu adalah sosok Anjani. "Apa yang kulihat tadi benar ? tidak, seperti nya tadi aku salah lihat, Anjani sudah meninggal lama, tidak mungkin ia hidup kembali." jawab Adam ketakutan. "Apa mungkin itu hantunya Anjani?" Adam masih terus mencari jawaban yang terus muncul di pikirannya. ... Adam saat ini berada di dalam rumah, Ia segera menuju ke kamar dan melihat ke arah tempat tidur,Ia tersenyum melihat Sarah sedang tertidur lelap. Adam membenarkan selimut yang dipakai Sarah dan Ia tak lupa memberi ciuman Selamat malam. "Kau terlihat lelah sayang, tidur lah yang nyenyak," tanpa menunggu jawaban dari sang istri adam segera menuju kamar mandi. saat mandi Adam masih memikirkan hal yang baru saja terjadi. Adam masih ragu dengan kan yang dilihatnya itu. Adam teringat dengan kejadian yang ia lakukan terhadap Anjani. Adam terus menerus menyalahkan perbuatannya nya terhadap Anjani, Adam tahu perbuatannya saat itu adalah salah. Adam terlalu emosi dengan situasi saat itu, Adam saat ini menangis di bawah guyuran air, ia tidak tahu apa yang mesti ia lakukan saat ini. Selesai mandi Adam langsung menuju tempat tidur dan ia segera menyusul Sarah yang tertidur. Merasa ada yang bergerak di sampingnya Sarah pun membuka matanya nya ia melihat lelaki yang dicintainya. "Sayang, Jam berapa kau pulang? Mengapa kau tidak membangunkanku," tanya Sarah dengan suara khas orang baru bangun tidur. "Oh.. Sayang,Maaf telah mengganggu tidurmu, kulihat kau tidur sangat nyenyak sayang makanya aku tidak membangunkanmu,sekarang ayo kita pergi tidur ini sudah larut malam sayang ," jawab Adam dengan perasaan bersalah. Adam segera membawa Sarah ke dalam pelukannya dan Sarah mendapatkan perlakuan Manis dari sang suami hanya tersenyum di balik d**a. "Ya Tuhan Semoga ini bukan hanya sekedar mimpi," cara berucap doa di dalam hatinya,dan mereka akhirnya terlelap. ... Adam merasa mengenal tempat ini,dan Adam yakin ini adalah tempat di mana ia meninggalkan Anjani terbujur lemas. Adam bingung Apakah ini mimpi atau kenyataan,"Adam .. " di tengah kebingungan Adam yakin ada yang memanggilnya. "Adam .. " Adam yakin dengan apa yang didengarnya, ia yakin ada seseorang yang memanggilnya tetapi ia tidak melihat satu orang pun. Adam berputar ke seluruh penjuru tetapi nihil,sampai akhirnya sosok yang memanggil namanya muncul di hadapan Adam. Adam sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini, Ia berusaha menggosok matanya seakan yang dilihatnya saat ini tidak nyata,tapi apa yang dilihatnya saat ini benar Anjani. Anjani tidak mengucapkan apa-apa, Ia hanya menatap Adam dengan penuh dendam. Adam yang ditatap saat itu hanya dapat mengucapkan kata "maaf". Adam berusaha menyelamatkan diri dengan berlari. "Adam,aku menagih janjimu." terdengar suara Anjani yang sangat Lirih. "Janji apa? Apa yang kau mau dariku Anjani.." Adam menjawab dengan ketakutan. "Kau harus menepati janjimu Adam," Anjani mencekik Adam yang saat ini sangat ketakutan. "Lepaskan.. lepaskan aku, Aku tidak pernah berjanji kepadamu, tolong.. lepaskan..lepaskan.. Jangan ganggu aku.." "Tolong.. tolong "Adam berteriak-teriak. Sarah yang saat ini tertidur di sampingnya merasa ada orang yang meminta tolong. ternyata Adam saat ini sedang bermimpi buruk. Sarah segera membangunkan Adam," Sayang. Sayang. bangunlah ," dengan sedikit mengguncangkan tubuh Adam. Adam terbang dengan perasaan takut dan napas yang memburu, Adam tampak pucat. "Sayang, kau bermimpi buruk lagi?" ucap Sarah terlihat khawatir kepada sang suami. "Iya, Aku bermimpi bertemu Anjani" Jawab Adam lirih. Mendengar jawaban itu membuat perasaan Sarah sakit, tetapi sarah tak bisa berbuat apa-apa. Sarah meraih air yang berada dinakas "Minum lah dulu, biar kau sedikit tenang" "Apa ada yang perlu kau ceritakan sayang ?" tanya Sarah dengan ragu. Adam tampak masih ragu untuk menceritakan masalah yang dihadapinya saat ini, ia sebenar nya ingin bercerita tapi ia juga tidak mau membawa Sarah dalam masalah nya. Melihat Suaminya hanya duduk terdiam membuat Sarah yakin kalau Adam masih mencintai Anjani. Sarah hanya bisa menangis dalam diam nya , meratapi apa yang ia rasakan saat ini. Tetapi Sarah tetap membohongi dirinya sendiri demi kebahagiaan dia bersama Adam . "Kalau kau masih belum bisa menceritrkan apa yang terjadi tak apa-apa, sekarang cobalah untuk tidur kembali sayang,"Sarah mencoba memecahkan suasana dingin ini. Dan Adam pun mengikuti ucapan Sarah untuk berusaha kembali tidur.    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD