Pada akhirnya semua hal yang sebenarnya Bunda malu untuk ceritakan kini beliau bagikan kepada Doni Permana, pria yang belakangan aku tahu merupakan teman masa kecil Kapten Damar tersebut memeriksa semua bukti yang aku berikan dengan seksama, dia pun menyimak cerita Bunda dengan penuh perhatian sembari sesekali dia melontarkan pertanyaan. Di waktu ini aku semakin melihat betapa besarnya pengorbanan yang sudah Bunda lakukan untuk Ayah agar Ayah yang selama ini dipandang sebelah mata bisa meraih kehormatan yang di dambakan. Tidak terhitung berapa banyak rupiah yang Bunda gelontorkan, berapa banyak sakit hati yang beliau telan atas ulah keluarga Ayah, dan sikap Ayah sendiri yang terlalu egois dalam mengeksploitasi rasa cinta Bunda kepadanya. Dadaku serasa sesak, luka yang ditorehkan Ayah di