Bagaimana rasanya bangun dari ambang kematian? Jika pertanyaan itu dilontarkan kepadaku, maka aku akan menjawab jika rasanya seperti terlempar dari sebuah ketinggian dan jatuh dengan cara yang sangat yang mengejutkan, satu keajaiban nyawaku bisa pas melekat di ragaku mengingat betapa jauhnya tempatku jatuh. Tapi apapun itu, aku tidak hentinya bersyukur karena diberikan kesempatan kedua untuk bisa membuka mataku kembali. Rasanya nyaman dalam tidurku, tidak ada yang aku rasakan dan aku khawatirkan sedangkan sekarang aku harus mengalami sakit luar biasa di kedua kakiku, perutku begitu sakit pasca operasi karena pendarahan dalam dan jangan lupakan juga rambutku yang dicukur sebagaian karena luka benturan. Jika diibaratkan pakaian, aku benar-benar compang-camping, seolah aku baru saja diremu