Objek pembicaraan Aku tidak ingin terlihat memelas, apalagi citraku sebagai seorang guru harus bersahaja dan tangguh, tapi entahlah, dari raut wajah Sura yang mendadak seperti seorang yang salah bicara sudah cukup menyiratkan jika wajahku pasti sangat menyedihkan. "Aku tebak kencannya nggak berjalan lancar?" Tembakan itu melesat tepat sasaran dan membuatku meringis. "Apa kelihatan banget menyedihkannya?" Tanyaku balik. Aku sempat mengira jika Sura akan menertawakanku tapi yang ada dia justru menatapku penuh dengan simpati. "Wajah kusut, kursi Indomaret, kopi kalengan, kayaknya ada kesepakatan tidak tertulis kalau itu staterpack orang yang tengah galau." Aku menghirup kopiku pelan, bahkan nyaris tidak ada cairan yang masuk karena aku melakukannya hanya untuk menghilangkan grogiku, aku
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books