"Yang jelas dia bukan pembantu seperti yang kamu katakan, kan?" Bukannya menjawab, Kapten Damar justru berbalik bertanya kepadaku, wajahnya yang tampak arogan kini menyeringai menungguku untuk menjawab. Untuk beberapa saat aku menimbang, berpikir apa aku sosok yang ada di hadapanku ini bisa membantuku untuk membalas si Gundik, jika aku salah melangkah semuanya akan berantakan apalagi mengingat Kapten Damar adalah orang baru dalam hidupku dan aku sama sekali tidak mengenalinya, tapi saat aku melihat Kapten Damar yang tampak sabar menunggu jawabanku, entah kenapa aku justru berpikir jika pria ini dapat aku percaya dengan semua kisah mengerikan yang baru saja aku alami. "Nggak ada pembantu yang manggil majikannya dengan sebutan Mas, Mas Damar. Nggak ada pembantu yang dicemburui majikannya