Cinta Damar

900 Words

"Apa tadi ada yang mengganggumu?" Saat Mas Damar mendorongku keluar dari tempat terapi, pertanyaan yang enggan aku jawab tersebut keluar dari bibirnya. Tidak ingin langsung menjawabnya aku mendongak, menatap wajah tampannya yang juga menatapku, tanpa ada rasa canggung sama sekali sosoknya yang tampan dan gagah mendorong kursi roda wanita penuh bekas luka sepertiku, tidak heran jika wanita-wanita caper dan julid seperti Mbak-mbak perawat lansia itu geram sendiri kepadaku. "Ituloh Mbak-mbak yang dampingi Opa-opa yang terapi karena stroke, dia ngatain aku handsome and the beast. Dia juga nyebut matamu bintitan karena mau sama perempuan cacat sepertiku." Tidak, aku sama sekali tidak berniat menyembunyikan apa yang terjadi dari Mas Damar. Aku bukan tipe-tipe pendendam dan merasa sakit hati

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD