Tiga Puluh Sembilan

1532 Words

Mereka semakin masuk ke dalam gua. Angin bertiup kencang di atas puncak yang runcing dan gunung Fuho yang tidak jauh lagi dari terowongan yang gelap dan terus melingkar turun seolah tidak ada habisnya. Semakin jauh dari mulat gua, hawanya semakin bertambah dingin. Dan Tom Norris sendiri sampai merasa gemetar saat secara membuta mengikuti al Awani. Dia kemudian menempatkan tangannya sedikit di depannya, meraba supaya tidak membentur dinding, namun dia lebih memperhatikan kalau al Misri cuma dua langkah di belakangnya. Dia cuma bisa menduga saat ini tengah dibawanya ke kuburnya sendiri. Namun rasa takutnya sedikit berkurang saat dia melihat sinar temaram di kejauhan. Saat mereka lebih dekat pada celah bercahaya itu, al Awani berpaling dan memberikan instruksi pendek. “Tunggu dulu di sin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD