Bagian Empat

1002 Words
Pagi hari, dimana ini hari kedua mereka ada di sihs tanpa caca, hari kedua di indonesia tanpa caca. Hari ini cukup cerah seolah bertanda ada kebahagiaan, koridor sekolah mulai ramai dengan gosip-gosip yang kata nya ada murid baru, dan banyak yang sibuk di sekitaran sekolah sebelum bel masuk sekolah berbunyi "Eh eh katanya ada murid baru loh, cantik badeey" teriak si ucup Dan seketika empat wanita itu menengok dan berfikir 'apa itu caca? Tapi caca gak ke indo' setelah asik dengan pikiran mereka. Bel masuk pun berbunyi. Krrrriing Krrriiing Krrrriing -DisisiLain- #POVCACA Hari ini, gue bakal bikin kejutan di sekolah. Gue mau liat tampang cengo sahabat-sahabat nya. Ia pun bergegas otw ke garasi untuk memakai mobil. Ia memutuskan untuk memakai mobil jazz yang biasa, namun mesin nya sudah di poles sedemikian rupa seperti mobil balap. Dan ia pun mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, hari itu jakarta lagi sepi tidak ramai. Setelah berapa menit, ia sampai disekolah yang ia bangun. "Tetap jadi favorit" batin gue Setelah memarkirkan mobil, gue keluar dan berjalan ke arah koridor sekolah untuk bertanya dimana ruang kepala sekolah. Ya walau gue tau, tapi kan mana mungkin ge tiba-tiba tau gitu, padahal udeh banyak bisik gue ini anak baru. Banyak tatapan memuja, ketika gue berjalan. "Mmm, maaf ruang kepala sekolah dimana ya?" ucap gue, kepada siswi. "..." 'Ko malah diem' batin gue "Helo, ruang kepala sekolah dimana ya?" ucap gue lagi,sambil melambaikan tangan gue ke muka dia. "Ee..eeh ii..iyaa, biar gue anter" ucapnya "Oya, panggil aja gue caca" ucap gue sambil mengulurkan tangan. "Gue lala" ucapnya. Kita pun berjalan menuju ruang kepala sekolah, Tok Tok Tok "Maaf pak saya mau mengantarkan murid baru" ucap lala "Ohya sudah makasih" "Thanks ya" ucap gue pada lala. Ia hanya mengganguk dan berjalan keluar. "Kelas kamu 11 A2" "Baik pak, saya permisi" ucap gue lalu meninggalkan ruang kepsek itu. Gue pun berjalan menuju kelas gue, dan setelah lama mencari gue akhirnya menemukannya. 11 A2 Tok Tok Tok "Masuk" ucap wanita paruh baya "Maaf bu saya murid baru" ucap gue "Silahkan perkenalkan diri kamu" ucapnya. Keadaan kelas masih ramai dengan banyak yang ngobrol, dan gue melihat empat wanita yang asik mengobrol tanpa memperhatikan gue. 'Sialan tuh kupret pada' batin gue "Ehem. Kenalin nama gue Cacabils aurora putri A. Kalian bisa manggil gue caca, semoga kalian bisa berteman baik dengan gue terutama untuk empat wanita dibelakang" ucap gue tersenyum manis. 'Lebih cantik' 'Pacaran yuk' 'Dia kenal ama empat wanita itu?' 'Subhannallah' 'Itu bidadari turun dari mana yaa?' 'Cantiik naujubillah' 'Ngiler gue' 'B aja kali, cantikan juga gue' 'A nya apasi? 'Bikin kepo' 'Gabakal gue dustain lagi nikmat tuhan yang ini' 'Bagi id line dong ca' ' ig nya apa caa' 'besok jalan yuk ca' Seketika empat wanita itu pun melihat kearah depan, sambil muka pengo dan mulut mangap. Gue hanya tersenyum melihat tingkah mereka "Iya caca, silahkan kamu duduk di belakang alifa. Alifa tolong angk.." ucap guru menggantung, karena gue sudah lebih dulu memotong omongannya "Gausah bu, saya tau yang mana alifa " ucap gue sopan, sambil berjalan menuju bangku gue. "Cacaaaaa" teriak mereka "Kalian ber empat kenapa teriak? Kalian mau ngbully caca ya" ucap guru itu "Ee..eenggaak bu, maafya" ucap widi "Diem, kita lanjut pelajaran" ucap gue itu. Dan kalian tahu, ke empat sahabat gue melotot ke gue seakan2 berbicara "kenapa bisa?gue minta penjelasn nanti" dan gue hanya memutar bola mata gue dengan malas, lalu menghela nafas gue kasar sambil berkata oke secara pelan. Krrrrriing Krrrriing Krrrriing Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan untuk memanjakan perut mereka. "Ca." ucap widi penuh selidik "Gue laperr" ucap gue "Jelasin apa maksudnya semua ini" ucap della, seketika mereka melotot kaya mau makan gue. Seyem amad. "Hehe iya piiiss men. Makan dulu tapi, gue gabakal bisa cerita kalo perut gue kosong" ucap gue,sambil cemberut. Lalu mereka pun berjalab menuju koridor sekolah untuk menuju kantin. Cetaaar badey Ulalalaaaa Neng, dangdutan yuk Cantiknya naujubillah Nama geng mereka apaya? Saingannya rara,putri tuh Mostwanted girls Duh bodynyaaaaaaaa kek gitar spanyol Caa iloveyouuuu Ira, bbmnya dong Lifa juga cantik tuh,manis pula Widi biar datar go mempesona Della cantik banget donggg Masih cantikan caca egge noh, jutek2 menantang Setelah melewati kata2 pujaan, gue dan sahabat gue sampai dikantin dan langsung duduk ditempat yang kosong. "Eh neng cantik2 lagi, nambah satu nih enengnya" ucap mamang ito "Iya mang" ucap ira, yang lain hanya tersenyum manis. "Mesen apa neng?" ucap mang ito, della pun melirik gue bertanda gue mau apa. "Samain aja" ucap gue "Kwetiaw 5 mang, es jeruknya 5 juga" ucap riska "Ditunggu neng" ucap mang ito "Apa rara sekolah disini juga" ucap gue spontan, dan seketika keempat sahabat gue melihat kearah gue. Dan gue hanya mengerutkan dahi gue yang seolah2 bertanya kenapa? "Gue gatau si ca, itu rara anjing atau bukan. Kita belom ngliat" ucap alifa, dengan mata penuh dendam "Kalo rara disini berarti putri disini" ucap gue "Pasti, mereka kan sama2 gatau diri" ucap della pedes. Cabe kali pedes. "Kalo itu dia, gue mau tau permaenan apalagi yang mau dia buat?" ucap gue sambil tersenyum miring. "Kalian gak buat masalah kan di hari pertama sekolah?" Ucap caca "Awal nya si mau buat masalah, cuman di tahan alip noh" ucap della "Haha kenapa lagi?" Ucap caca "Ya lagi si della pea ca, masa mau berantem disini. Bisa kebongkar ntar siapa kita" ucap alifa "Namanya juga della lip, kaya gatau aja lau" ucap ira "Iya anjir della emosian banget, padahal baru pada bacot doang" ucap widi "Kan bacotan lebih nyakitin" ucap della "Kalo gamandang caca mah, udeh gue tebas itu" lanjutnya, dan mereka hanya bergedik ngeri kepada della. Della emmang oendiam, namun jika marah ia bisa seperti kerasukan, seperti pepatah yang selalu di dengar jangan meremehkan orang diam, Marah nya orang diam bisa membahayakan. "Mau bikin sekolah gue makin terkenal lau?" Ucap caca "Haha kalo della gak di tahan, besok ada berita sekolah lu ada psikopat" ucap alifa. Dan lalu mereka tertawa bersama melihat kelakuan mereka yang di luar nalar, biasanya wanita suka dengan kelembutan, mereka malah menantang keributan. "Misi neng, ini makanannya" ucap mang ito, lalu meletakkan makanan di meja mereka.  "Hmmm wangiii" ucap ira, seolah menghirup aroma makanan yang berada di depan nya "Makasih mang" ucap kami, baru kami mau menyuap makanan kami ke mulut, tibatiba.. Byuurr "Ups maaf gak sengaja" ucap cewe centil, kami masih membelakangi tubuh yang menyiram della. Brrraaak Dengan penuh emosi della berdiri, tangan sudah terkepal. Semua mata tertuju pada kami. Memang diantara kami della lah yang lebih cepat emosi. Kami pun ikut berdiri dan membantu membersihkan rok della. Kami pun balik badan untuk melihat siapa yang dengan sengaja menyiram della. Kami terpaku melihat siapa yang menyiram della, ada kesedihan dan kebencian dalam diri kita terutama della "Lo...."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD