Bagian Lima

1225 Words
Kami terpaku melihat siapa yang menyiram della, ada kesedihan dan kebencian dalam diri kita terutama della. "Lo...." "Gak ada habis habisnya lu ganggu hidup kita!" ucap della, dengan tangan terkepal. "Hey sahabatku, ketemu lagi nih kita" ucap rara sambil tersenyum sok manja. Ya ia rara, mantan teman kita. "Cuih, najis punya sahabat kaya lu" ucap ira, sambil meludah kesamping. "Kalian kangen kan ama gue, sampe ikutin sekolah di mewah ini" ucap rara sombong "Eh p***k, najis amad gue kangen ama mantan sahabat anjing kaya lu. Dijaga gak tau diri! Inget coy, kalo gak ada kita lu gak punya nama g****k" ucap della penuh emosi "Helo b***h. Lu iri karena putri lebih milih gue dibanding lu berdua, hahaha kalian hidupnya datar-datar aja gak punya cowo. Haha" ucap rara "Heh,kalo kita mau juga kita tinggal tunjuk. Gak kaya lu ngemis ke cowo" ucap alifa "Dasar p***n" ucap ira "Haha namanya juga gaktau diri, jadi lupa dulu susah kesiapa?" ucap widi "Hahaha kalian itu hidup gak da happy-happy nya, datar-datar aja. Mana enak sob. Gak pernah ke club', gak tau dunia luar" ucap rara sombong "Kalo lu tau kita siapa lu juga bakal pengo" ucap widi dan kami menertawai rara. Dan tiba-tiba ada sosok perempuan yang menghampiri rara, ada kerinduan dan kesedihan yang della pendam. "Ra, yuk ke mall" ucap perempuan itu "Putri" ucap barengan della "Iya" ucapnya singkat. "Gue kangen" ucap della bisik, tanpa terdengar oleh siapapun kecuali caca. "Jangan lemah, dia yang ninggalin kita, bukan kita yang ngejauh" ucap caca berbisik "Mending lu pergi berdua" ucap alifa "Tanpa lu suruh gue bakal pergi, muak liat muka lu. Yuk ra" ucap putri sambil menggandeng rara, dan setelah mereka berdua pergi. Kami kembali duduk, dan memakan makanan kita. "Del, lu harus bisa tahan emosi lain kali" ucap caca "Tapi gue benci ca ama tuh j****y, lu taukan dia ngambil putri dari kita. Liat sekarang putri jadi ikutan j****y juga" ucap della dengan penuh emosi. "Yaellah del, dia yang mau jadi j****y. Kita tontonin aja" ucap alifa "Iya del, masih ada kita ko. Inget kontrol emosi lu. Lu gamau kan kelepasan lagi" ucap caca "Okey ca gue coba". Krring Krring Krring "Yuk ke kelas" ucap ira mengajak dan kami berdiri lalu berjalan menuju kelas kita. Seperti biasa tatapan memuja datang kepada kita, omongan memuja selalu terdengar. 'AngelNKL cantikcantik sob' 'Caa iloveyouu' 'Alifa manisbgt siii' 'Minta pin bbm dong' 'Rumahnya dimana' 'minta wa nya dong' 'Kalo bini kaya gitu semua, rela gue gaji abis tiap bulan' 'Subhanallah bidadari lewaat' 'Nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan' Bruk "Aww.." meringis della, karena kesandung yang disengaja oleh rara. Dan rara putri hanya tertawa karena melihat della jatuh, kita pun membantu della untuk berdiri. "Duh lemah bgt" ucap putri "Iya put lemah banget" ucap rara "Hahaha" ketawa rara, putri dan geng-geng mereka "Eh bangsaaat, gue diemin lu bukan berarti lu nglunjak anjing. Gatau diri banget lu bangsaaaat. Gue ada masalah apa sama lu? Lu yang rebut putri, lu yang hasut dia, lu juga yang buat dandanan dia kaya b***h" ucap della , sambil melirik sinis ke putri. Plak "Maksud lu apa ngataiin gue b***h?lu gasadar diri?hah? Gak ngaca?" ucap putri, sambil mendorong bahu della "Gausah dorong2 della dengan tangan kotor lu" ucap alifa sinis. "Kenapa? Lu takut sahabat lu terluka? Hahaha gue tau del lu suka jual diri" ucap nabila, gengnya rara. Plak "Jaga omongan lu,kalo gue lu jual diri pasti mahal gak kaya lu murahan semua" ucap della sambil menunjuk gengnya rara. Sedangkan caca hanya tersenyum sinis melihat mereka, mereka gatau siapa yang mereka lawan. Mereka gatau gimana ganasnya kalo kita sudah bener-bener muak, mereka salah mencari lawan. Kalo sudah bener-bener keterlaluan baru mereka merasakan gimana sadisnya kita. "Udeh del. Gaada guna ngladenin anjing kaya mereka. Ngotor2-ngotorin tangan ama mulut doang" ucap caca untuk menyudahi bacotan yang tiada henti. "Kenapa caa? Lu takut? pengecut banget lu! Gaberani lawan kita" ucap rara sombong, dan para geng nya hanya tersenyum sinis. "Katanya jagoan, ko takut si. Huhuhu tatuuuuut" ledek putri "Caa sabar,jgn emosi" ucap alifa "Iya ca sabar" ucap ira, tanpa pikir panjang caca berbalik arah dan.. Dag Plak Dag Plak "Tuhkan macannya keluar" batin sahabat caca. "Lu bilang apa? Hah? Lu bilang apa? Gue takut sama lu lu lu pada? Sekarang kalo gue mau, gue bisa bikin lu miskin sekarang juga" ucap caca dengan lantang "Emang lo pikir lo sekaya apa? masih kayaan kita lah" ucap rara sombong, sambil meringis sakit karena tamparan gue. "Udeh ca udeh, kotor2n tangan lu aja si. Anjing kaya mereka" ucap della, sambil tersenyum miring. "Sekali lagi mulut lu berkoar! Pala lu putus ama gue. Bagus deh lu bedua sahabatan, samasama anjing si" ucap widi. Dan mereka pun berjalan lagi, namun caca masih memendam emosi terlihat dari tangan yang masih terkepal untuk menetralkan emosinya. "Gue gamood belajar. Cabut kemarkas" ucap caca, dan mereka mengangguki ajakan caca. Dan mereka berjalan menuju ke parkiran, untuk mengendarai mobil masing-masing. Brrruum Brrruum Brrruum Ciiittt setelah beberapa menit membelah jalanan, mereka sudah sampai disebuah markas, seperti rumah mewah. Ya emang caca mendesain seperti rumah, agar terlihat nyaman dan memanupulasi orang-orang lain. "Seperti biasa Queenracing, lu selalu yang pertama ca" ucap alifa "Haha jangan lupa, kalian juga QR loh" ucap caca santai. Dan mereka lalu keluar dari mobil, dan memasuki pintu putih besar. "Eh non, tumben kesini" "Hm,iya nih mbok. Minta es jeruk 8 ya mbok. Biasa kelantai atas" ucap caca. "Akhirnya bisa kena kasur juga" ucap della, dan langsung merebahkan diri nya di atas kasur. Yak memang ini seperti rumah kedua mereka "Biasa aja kali del" ucap alifa "Duh lif lu gatau enaknya" ucap della "Kaya apaan tau enaena" ucap widi ,sambil tertawa "Yah mesumnya keluar anjirr, rukiyaah sanaa ca" ucap ira "Satu dua tiga, serbuuuuu" ucap caca memberi intruksi, sedangkan widi hanya menatap bingung "Its smackdown" Teriak mereka kompak. 1 detik 2 detik 3 detik "BANGKEEEEE, BADAN GUE KECIL. KENAPA DITIBAAAAN. AWAS LU SEMUA KAMPLEEET" Teriak widi, sedangkan yang menindihkan hanya tertawa. "KAMPRET wid, kampreet. Bukan kamplet" ucap ira lalu kitapun tertawa, ya karena widi cadel huruf R. "Bodo" ucap widi "HAHA ORA PANTES NGAMBEK LU" ucap della Tok Tok Tok "Misi non, ini minumannya" ucap mbok tati sambil mengetuk pintu. "Masuk mbok" ucap caca "Saya taro disini ya non" ucap mbok tati "Iya bi, makasih ya" ucap mereka kompak "Ohya bi, apa ada masalah selama saya tidak disini" ucap caca sambil menyeruput es jeruk yang sudah datang. "Iya non ada, WB8 ia kemarin menantang kita. Karena kita sudah menghabisi anggotanya" ucap mbok tati. Ya selain mbok tati adalah pembantu disini, iaa adalah mata-mata untuk caca dan AN16. "Apa masalahnya?" ucap caca "Berani2nya tuh WB8 nantang kita" ucap della "Mereka duluan yang telah membuat rusuh dimarkas kedua kita, mereka mengacak2 dan mereka membuat banyak anggota ke rumah sakit" ucap mbok tati "Mereka gatau kita siapa" ucap ira "WB8? Kaya gak asing" ucap widi "Yah t***l, mereka 8 cowo yang kalah waktu pertarungan antara mafia" ucap widi "Hmm,berani juga. Udeh kalah masih nantangin. Nyalinya okeh juga" ucap alifa "Ohyaudah bi makasih, besok bilangin seluruh anggota suruh berkumpul. Saya juga akan menyuruh okta untuk membantu" ucap caca "Baik non, saya permisi" ucap mbok tati. Dan ia lalu keluar dari ruangan khusus caca dkk. "Ca? Tapi WB8 itu susah dilacak. Dia kekuatannya hampir sama kita loh" ucap ira "Iya katanya juga mereka susah dilacak, kencengbgt jagaannya" ucap widi "Katanya si mereka juga mafia kuat ca, ya walau dunia masih mengakui kita yang unggul" ucap alifa "Mereka juga sama kaya kita, make topeng saat balap atau saat berantem dilingkaran mafia" ucap ira "Iya gue penasaran sama mereka" ucap della "Ganteng gak ya, kalo ganteng kita gebet juga boleh kali ya. Hebat tuh, cewe cowo sama sama mafia hebat. Unccch bangeeet" lanjut della, sambil senyumsenyum gajelas. Pletak "Ih aw apasi caa,sakit tauu" ucap della sambil memegang jidatnya yang di sentil oleh caca "Lagi lu mikirnya begitu. Gila" ucap caca yang tak habis pikir oleh pemikiran della "aquh jarang dicocol, aquh jarang dicocol" berdendang widi.. Dan yang lain hanya melirik ke widi, sambil geleng2 kepala. "Yaallah punya temen ngapah gini amad" ucap caca.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD