Bagian Enam

1040 Words
Brrrumm Brrrumm Brrrumm Lima mobil terparkir ditempat parkiran khusus, mereka berjalan di koridor sekolahan. Seperti biasa tatapan memuja datang kepada mereka, tapi mereka cuek. Tanpa tersadar mereka telah sampai didepan kelas mereka, ada beberapa wanita sedang tertawa berbisik-bisik. "Eh eh orang miskin pada dateng" ucap rara sambil tertawa, dan gengnya ia pun tertawa "Eh j****y-j****y pada ngrumpi" ucap della sinis, sambil tersenyum sinis sambil melirik gengnya rara dengan ekor matanya. Ada rasa amarah dari raut wajah gengnya rara, tapi mereka hanya diem saja. Dan Lima wanita itu pun melanjutkan jalannya. Krring Krring "Caca, bisa kamu kerjakan ini" ucap Bu irka "Iyaa bu" ucap caca, sambil berusaha berdiri. "Caa kenapa?" ucap alifa "Bangku gue kayanya ada yang ngasih lem nih" ucap caca, sambil berusaha lagi berdiri. "Ayo caca, kamu bisa tidak" ucap bu irka "Yaellah bilang aja gabisa, segala sok sokan bisa dasar orang miskin" ucap rara, sambil tertawa bersama gengnya. "Gue rasa gue tau siapa yang ngasih lem" ucap della sinis namun berbisik, sambil melirik ke arah gengnya rara. "Bakal gue bales caa, makin lama makin ngelunjak tuh j****y" ucap ira. "Yaellah orang miskin dasar, udeh miskin bego lagi" ucap putri. Brak "Eh put, jaga omongan lu! Kalo sekarang harga diri lu dijual, bakal gue borong. Gak usah sombong jadi orang! Kalo lu tau lu bego sendiri nanti. Gak tau diri banget jadi orang" ucap della penuh emosi "Udeh del, udeh" ucap caca menenangkan "Gue gak terima ca, lu bilang udeh udeh aja. Tuh orang harus dikasih pelajaran!" ucap della "Udeh del! Gue bilang udeh ya udeh" ucap caca sedikit membentak "Maaf bu, bukan niat saya gak mau. Tapi bangku saya ada yang ngasih LEM" Ucap caca, sambil menekan kata lem dan melirik ke gengnya rara dengan starktis. "Siapa yang isengin kamu? Oh yasudah. Kita lanjut lagi" ucap bu irka. Pelajaran pun kembali tenang, namun caca dkk menahan emosi. Krrriing Krrriing Krrriing Bel istirahat berbunyi, tanpa peringatan della pun nyamperin gengnya rara yang sedang ketawa cekikikan. Brrraaak! "Widih selaw mba" ucap rara yang sedang mengaca "Lu kan yang naro lem di bangkunya caca" ucap della emosi "Hah? Gue naro lem di tempat caca? Aduuh. Kotor2n tangan kita yak gak gengs" ucap putri, sambil melirik temen2nya "Alaaaah j****y kaya lu mana mau ngaku g****k" ucap della "Yeh t***l, ngaku aja d***o! Lu tau put, sejaak lu temenan ama nih p***k, lu ke ikutan p***k. Najis" ucap ira sambil menunjuk rara. Brak! "Eh ko lu nyolot si njing" ucap rara, sambil menggebrak meja dan menunjuk ira. "Lah ngrasa lu mba, ngrasa lu kalo jablaay" ucap ira sinis. "Ra namanya j****y ya tetep j****y. Hahaha" ucap della. "b*****t lu nglunjak yaa jadi orang" ucap rara, sambil menjambak rambut ira "Lepasin rambut gue g****k" ucap ira sambil meringis menahan sakit Plak "Lepasin rambut ira" ucap caca "Eh jagoannya udeh dateng, roknya udeh dibersihin" ucap putri, sambil tertawa "Lu ngomong ama gue?" ucap caca, dan muka putri pun merah karena merendam rasa emosi. "Idih najis itu muka? Gue kira bol monyet" ucap della, dan kami berlima pun tertawa bareng, melihat tingkah putri yang sedang menahan emosi. "Udeh yuk guys kekantin, ngapaiin ngurusin hewan melata" ucap alip sambil memutar bolamata dengan males. Dan mereka pun pergi kekantin meninggalkan Rara dkk. Seperti biasa kami melewati lorong gedung sekolah, dan tatapan memuja iri datang kepada kami. 'Makin bening ajaaa yaa mereka' 'Yaawooh manis bangeet merekaa' 'Relaa gue banting tulang demi mereka' 'Angelnkl makin makin emang' 'Calon istriiiii idamaan' 'Yaallah jodohin ama salah satu dari mereka' "Etya risih amad gue" ucap ira "Haha jangankan elu, apalagi gue ra" ucap caca "Udeh biasa ko, maklum artis haha" ucap widi "Pede bangsaat luu" ucap alifa "Eh kampret biasa dong" ucap widi "Et t***l, udeh. Duduk. Mau makan apa lu pada" ucap ira. Tanpa sadar mereja telah sampai di bangku pojok tempat biasa mereka duduk "Hm, biasa deh" ucap mereka berbarengan "Okeh" ucap ira "Eh linda" ucap caca "Eh iya ca" ucap linda "Eh si dian kemana?" lanjut ira "Kamar mandi kali" ucap linda. Ya jadi selain sama mereka, caca dkk pun punya temen yang luar dari geng mereka, ya mereka sebenernya emang humble, hanya saja memang banyak yang mengusik jadi sifat sadisnya terkadang keluar. "Eh lin, lu masih ama fajrin?" ucap caca "Masih ca,kenapaa?" ucap linda "Awet lu, kaya nyicil mobil" ucap della "Ahha anjiang, daripada lu jomblo" ucap linda,sambil memeletkan lidahnya kearah della. "Buseh, besok kita bawa del gebetan kitaa" ucap caca, dan ketika kami sedang tertawa kami melihat dian basah kuyup dan sambil menangis. "Eh lu ngapah?" ucap ira "Gue tadi kekamar mandi, terus tibatiba dikunciin dan gengnya rara dateng, pas gue mau keluar dia nyelengkat kaki gue ampe jatoh terus gue disiram hiks hiks" ucap dian "Anjing" ucap widi emosi "Tuh j****y makin jadi yaaa!udeh bener2 nyolek kehidupan kita" ucap della "Nyari mati" ucap caca "Yaellah tuh p***k gak ada abis-abisnya nyari ribut" ucap alifa "Mereka gatau kita siapa" ucap lira "Belom aja dicocol pake pacul" ucap widi "Gabisa di diemin ca, dia udeh keterlaluan. Awal masuk aja udeh nyari masalah ama kita. Padahal kita udeh gak pernah nyolek sedikitpun" ucap della, penuh emosi dengan tangan terkepal. 'Bakal gue tunjukin,kalo lu salah nyari masalah sama AN' batin caca "Selaw aja, liatin aja dulu" ucap caca. Dan orang yang dari tadi sedang dibicarakan,dateng sambil tertawa2 manja. "Liat tuh j****y" ucap della, sambil melirik ke arah gengnya rara. "Eh ko bajunya basah? Gak ganti? Apa gak mampuu beli ya. Hahaha" ucap putri Braaak! Della pun berdiri, sambil merogoh saku kantongnya dan mengeluarkan berapa uang lembaran merah yang cukup banyak. "Ambil nih uang buat bayar harga diri lu" ucap della sambil melempar uangnya ke arah gengnya rara putri. "Belom cukup?" Lanjut della, sambil merogoh saku kantongnya dan mengeluarkan beberapa uang lembaran merah dan dilempar ke arah geng rara. "Buat nambahin beli mulut lu yang busuk" ucap della sinis. Dan gengnya rara pun terlihat menahan amarah karena dipermaluin didepan umum. Banyak siswa siswi yang melihat terpengo karena keberanian mereka yang melawan gengnya rara yang katanya ditakutin dikalangan wanita dan digandrungi banyak lelaki . "Pergi yuk,jadi males" ucap alifa, dan mereka pun pergi meninggalkan kantin, sedangkan rara dkk hanya menahan emosi dan terlihat malu. ---- Kalo saja aku bisa memberhentikan waktu, saat ini juga detik ini juga akan ku hentikan agar ku terus merasakan indahnya persahabatan tanpa ada yang merusaknya. Jika saat ini adalah hari terakhirku, yang ku inginkan bahagia bersama sahabat yang selama ini membahagiakan ku" batin caca 'Satuhal yang ku tahu, kalian lah yang saat ini berarti dalam hidupku,setelah ia yang telah menghianati' batin della 'Kalian sahabat terbaik saat ini,dan ku harap selamanya' batin ira 'Jika dengan terluka aku bisa membuat kalian bahagia,aku rela akan terluka terus. Karena bahagia kalian bahagia ku' batin widya 'Sahabat yang terbaik adalah membuat sahabatnya tertawa bahagia tanpa harus memikirkan perasaannya sendiri' batin lifa
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD