Bagian 6

1110 Words
Kenapa Madya tidak jahat??? Kenapa Madya begitu lemah??? Kenapa Madya tidak memberontak??? Kenapa Madya mau di madu??? Apa salahnya jika dia jahat??? Karena wanita lain telah mengambil suaminya!!!. Apa salahnya jika Madya tidak ingin terlihat lemah di depan Pram??? Karena ia tidak mau di injak-injak oleh suaminya. Apa salahnya jika Madya memberontak??? Karena haknya diambil oleh wanita lain.  Apa salahnya Madya tidak ingin dimadu??? Karena di madu itu tidak enak. Kuncinya adalah sabar dan ikhlas. Walaupun tidak semudah membalikan telapak tangan. Madya tidak mau gegabah di sini, dia lah yang menjadi pemeran utama bukan keluarga baru Pram. Ia tidak mau perannya di cap sebagai wanita jahat, istri tua yang di sumpahi mati.  ****** Madya baru saja selesai beresin rumah. Rumah itu adalah milik ibunya yang di berikan untuk Madya. Pram tidak pernah membelikannya rumah atau apapun itu, berbeda dengan Lia. Tanpa wanita itu minta Pram langsung memberikannya ini dan itu. Madya menghirup udara sebanyak ia bisa lalu di keluarkan secara kasar. "Semangat!!!" Kata Madya ke diri sendiri. Ia akan berjalan-jalan menikmati kehidupan yang sudah lama tak pernah ia rasakan. Anggaplah dia seorang  single parent atau jomblo. Madya menyambar kunci mobil dan juga tas mahalnya. Tak lupa kaca mata hitam menutupi mata cantiknya. ***** Mata cantik itu tengah menatap toko-toko berlapis kaca. Sudah lama,pikir Madya tidak berbelanja kebutuhan diri sendiri. Madya tersenyum sambil memasuki salah satu toko ternama.  "Daddy Celly mau punya mommy baru!!! Di sekolah teman-teman Celly di antar jemput sama mommy mereka masing-masing..." pinta seorang gadis itu,menurut Madya anak kecil itu sungguh cantik mengenakan dress ala princess bewarna merah maroon, sedang memeluk boneka beruang newarna peach berpita merah hitam dan tidak lupa rambutnya di kuncir satu lalu perponi . Madya mendengar celotehan anak itu hanya menggelengkan kepala. Menurutnya lucu sekali. "Sayang, daddy harus apa... cari mommy baru sangat sulit!!! Nanti daddy panggilkan mamahnya Runna buat antar jemput ya..." jawab lelaki itu kesal. Gadis itu hanya menghentakan kakinya satu lalu pergi meninggalkan sang daddy. Bughh!!! "Aduhh!!!" Ringis gadis mungil berusia lima tahun. "Aduh... maaf sayang tante gak sengaja..." ucap Madya sambil mengangkat anak itu. "Gakpapa tante.." balas gadis mungil itu. "Darling kamu kena----" tanya seseorang yang langsung kaget melihat Madya begitupun Madya kaget melihat pria siapa yang mempunyai gadis mungil ini. "Hey Madya.. kita bertemu lagi..." ucap lelaki itu, yaitu El "Kamu..." balas Madya ketus. Madya sempat tercengang melihat penampilan El yang berbeda dari waktu lalu. Rambutnya di potong rapih lalu di semir hitam, rahang yang penuh bulu-bulu halus sudah hilang entah kemana, pakaiannya pun rapih gak seberantakan dulu. "Maafkan putriku, Dia ngambek karena minta mommy baru..." El tersenyum bodoh sambil mengggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Daddy, Celly mau tante ini jadi mommynya Celly..." pinta Celly sambil melihat ke El. Madya yang mendengar itu langsung menggeleng kuat. "Hehe sayang, tante ini istrinya om Pram, jadi daddy gak boleh sama tante Madya.." jelas El. "Tante ini namanya Madya, salaman dulu..." Celly nampak sedih, ia pun mengangguk lalu mencium tangan Madya. Madya lagi-lagi tercengang melihat sifat El yang sangat hangat saat di dekat anaknya. "Celly Reinna Lilly tante.." Kata Celly. "Iya sayang nama tante Anandya Madya..." balas Madya riang. "Dad, tapi kan om Pram ada mommy Lia dan kedua anaknya..." ujar Celly. Madya hanya tersenyum miris saat mendengar perkataan gadis mungil ini. El lagi-lagi hanya menggaruk kepalanya sambil membuang nafas kasar. dirinya bingung harus kasitau bagaimana, agar Celly mengerti. "Anakmu El..." tanya Madya. El mengangguk " kemana mommynya...'' tanya Madya lagi. Wajah El keruh ia mengingat mantan istrinya Jdmeyaa. "Meninggal saat melahirkan Celly..." jawab El lesu. Madya nampak tak enak mendengar jawaban itu. "Aku minta maaf... turut berbela sungka!!! Oh yaa El aku pergi dulu..." pamit Madya. Sepeninggal Madya, El memperhatikan Madya pergi menjauh sambil menyungging senyum. " itu mommy baru Celly, dan daddy akan mendapatkannya..." ujar El pelan. ****** Pram beserta keluarga kecilnya tengah berada di sebuah mall, mereka nampak bahagia karena sehabis dari rumah sakit, menemani Lia USG kandungan. Pram menuntun Ibnu sedangkan Lia menggandeng Biah. Rencananya mereka berempat hari ini akan makan siang di dalah satu restaurant terkenal. Katanya Lia sih lagi ngidam gitu. Madya terpaku sejenak melihat Pram beserta anak-anak mereka. ia menutup mulutnya sambil berlari. Rizky yang melihat sepupunya dari jauh langsung mengejarnya dan menangkap tubuh Madya. Madya meronta tanpa mengeluarkan sepatah katapun, ia pikir Pram lah yang menangkap dirinya, padahal bukan melainkan sang kaka sepupu. "Diam!!!" Titah Rizky keras membuat Madya berhenti memberontak. "tunggu ke sini dan lihat apa yang ku lakukan..." lanjutnya sambil melepaskan Madya. Madya hanya mengangguk sambil nangis terisak. Rizky memegang pundak Pram. Ia nampak tersenyum devil Pram yang baru saja berbalik terbelalak melihat siapa yang menepuk pundaknya. "Long time no see brother in law..." ucap Rizky senang, namun senangnya macam orang psikopat. "Ka-kamu.." tunjuk Pram kaget. "Ouphhh, di mana adikku dan siapa wanita ini!!! Hey kau kenal El, bukan kah El kaya bahkan lebih kaya El di banding lelaki ini!!! Bukankah kamu adalah p*****r kecilnya???" Jelas Rizky panjang lebar membuat Pram kaget. Lia hanya tersenyum tipis, tidak ada ketakutan di matanya.  " pergilah psikopat!! Jangan ganggu keluarga kecilku..." usir Lia. " aku emang psikopat... pulanglah kerumahmu!! Dan lihatlah mayat ibumu yang kubunuh!!! Haha... satu kali kamu menyakiti Madya beribu kali aku yang membalaskannya..." desis Rizky sambil berlalu pergi. wajah Lia pucat pasih tubuhnya lunglai seketika. Pram. Sekilas melihat Madya dari jauh. wanita itu sedang menatapnya tak suka. Sakitnya begitu terasa dari tatapan matanya. "Madya membunuh mamahku Pram...." ujar Lia nyaris tanpa suara. "Ssttt sayang... ingat anak kita!!!" Pram mengelus perut Lia. Ia membopong tubuh istrinya ke salah satu tempat duduk yang tak jauh dari mereka. "Ini semua salah kamu Pram, andai dulu kamu tidak menyukaiku... mungkin gak akan seperti ini!!! teriak Lia sambil memukul d**a Pram. Pram sangat marah dengan Madya. Pram akan menceraikan wanita tua itu sekarang juga. Wanitanya terluka akibat dia. Ibnu dan Biah di bawa oleh Rizky ke mansion besarnya. Biarlah anak mereka di bawa agar orang tuanya leluarsa bertengkar, memperbaiki kesalahan Pram. ***** Setelah mengantar Lia Pram langsung ke rumah Madya. "Jangan pernah mengganggu rumah tanggaku Madya!!!" Teriak Pram. " kamu sudah membunuh ibunya Lia.... apa yang salah di otakmu higga membuat kakak sepupumu itu bak tuhan  mencabut nyawa malaikat tak bedosa!!" Desis Pram sambil menarik rambut Madya dari belakang. Mata Madya garang ia diam dan tidak menjawab. Demi tuhan bukan dirinya yang melakukan itu. Melainkan kakak sepupunya sendiri. Madya menghembuskan nafas pelan lalu menjawab "Kau di bohongi oleh kakak, pulanglah ke rumah Lia dan ku harap jangan menyesal...." madya menghempaskan tangan Pram kasar lalu masuk ke kamar. Ia tahu kalau kakak sepupunya itu hanya mengancam bukan melakukan. " Kumpulkan semua kesalahanmu Pram. Dan aku siap meledakannya, karena aku juga istrimu" tandas Madya. Pram langsung pulang ke rumah Lia, dan benar.jika ibu Lia baik- baik saja bahkan sedang duduk dengan anggunnya sambil menyeruput teh di gelas mewah. "Suamimu polos sekali, percaya jika aku mati..." ujar sang ibu. Lia mengangguk sambil meletakan teh di atas meja. Pram tersenyum lega. Ia masuk ke dalam rumah tanpa menyapa mereka lalu naik ke kamar. Pram merasa bersalah ke Madya. Ia harus meminta maaf padanya nanti.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD