28 - Perang Dingin

1298 Words

“A- aku bisa sendiri.” Alea masih merasa canggung, bahkan ketika mereka sudah sampai di rumah. Saat Bian hendak mengambilkan ikat rambut Alea yang terjatuh, gadis itu bahkan nyaris melompat saking kagetnya. Ia juga segera mengambil benda kecil itu dengan tangannya sendiri, menolak bantuan Bian yang sudah hampir dalam posisi berlutut untuk mengambilnya. Melihat Alea yang langsung ngacir dan masuk ke dalam selimut setelah mengambil ikat rambutnya, Bian pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ia memilih untuk tidak mempedulikannya, dan kembali melanjutkan pekerjaannya, dengan laptop dan earphone-nya. Hampir setengah jam terdiam, Bian pikir Alea sudah tertidur. Namun, ternyata gadis itu malah meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Alea membawa benda pipih itu masuk ke selimut, membuat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD