Aku masuk ke dalam ruangan Yasmin, ada dr. Luthfi yang masih berada di dalam, dia duduk di samping Yasmin yang masih menangis. Aku mendekati mereka dan berdiri di samping dr. Luthfi. “Untuk apa kamu kembali lagi?!” ucap Yasmin dengan memalingkan wajahnya padaku. “Untuk menyampaikan, kalau aku akan tetap mempertahankan pernikahanku dengan Ainun!” jawabku dengan tegas. “Oh, baguslah. Kamu boleh meninggalkan aku, tapi ingat, kamu tidak akan pernah bahagia dengan istrimu, tidak akan aku biarkan kamu bahagia, Akmal!” sarkasnya padaku. “Aku dan Ainun punya kebahagiaan sendiri, yang tanpa orang lain tahu, Yasmin!” tekanku. Aku pergi meninggalkan ruangan Yasmin. Dia berteriak mengusirku dengan melempar gelas ke arahku, aku tidak mempedulikannya, yang aku pedulikan sekarang adalah Ainun. Dia s