Aku mengusap kepala Ainun, dan mencium tangannya. Dia membiarkan aku tetap berada di kamarnya dan menemaninya hingga ia tertidur. Aku memandangi wajah Ainun yang masih pucat sekali. Dia tertidur, aku terus menggenggam tangannya. Aku sangat mencintainya, dan aku tidak akan meninggalkan dia, tidak, dan tidak akan pernah. Aku yakin, Ainun akan mencabut gugatan cerainya padaku. Aku harus bisa meyakinkan Ainun, agar dia tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga ini. Aku tahu, dia sudah menghabiskan waktu banyak untuk berkonsultasi dengan psikiater, dan aku memupus usahanya karena Yasmin. Hela napas lembut Ainun terdengar lirih, aku merebahkan diri di sisi Ainun. Aku dekap dia, sudah lama aku tidak memeluk dia saat dia tertidur. Terakhir aku memeluknya saat sebelum Ainun mengajukan gugatan c