Searching the monster of Nightmare (underworld stories).

1454 Words
{Must Karu hirvesarvedega}  Kisah mengenai makhluk Underworld ialah Beruang hitam dengan tanduk rusa yang berada di kepalanya. Kelima Pangeran serta ketujuh orang Prajurit termasuk Rezen, kini menelusuri Underworld. Seperti yang diceritakan orang-orang dan seperti yang tertulis di dalam buku mengenai Underworld, wilayah ini tidak pernah sekali pun tersentuh matahari dan bahkan jika matahari terlihat oleh mereka pun,  sinarnya tidak akan mampu memasuki wilayah ini. Pepohonan di sana pun terasa beda, tak ada satupun jenis dari pepohonan yang mereka kenali dan lagi tanah yang mereka pijaki sebagian besar adalah tanah merah yang keras. “ini adalah hal yang pertama bagiku menginjakkan kaki di wilayah yang sebelumnya membuat masa kecilku penuh dengan rasa takut, bahkan ketika mendengar namanya saja membuatku berlari dan memeluk ibuku” ucap Pangeran Taber seraya terkekeh mengingat kebodohannya di masa lalu, “pengalaman ini takkan bisa kulupakan setelahnya” sambungnya lagi dan hal itu membuat Pangeran Abraham tersenyum mendengarnya, “ini adalah pengalaman terhebat yang pernah kupunya, aku adalah anak bungsu namun aku ikut bersama dengan kalian, Pangeran terhebat yang pernah ku..- Ucapan Pangeran William terhenti ketika Hanxi lan sang kakak tertua merentangkan tangannya, mengisyaratkan kepadanya untuk berhenti berbicara lebih banyak lagi. Seluruh pandangan mereka kini tertuju pada sebuah semak berwarna ungu tua yang kini bergerak-gerak secara misterius, dan mereka yakini itu bukan karena ulah angin, karena pada dasarnya tak ada angin yang tengah berhembus saat ini. Pandangan Pangeran Hanxi lan kini tertuju pada Pangeran Zhumon yang juga menganggukkan kepalanya, seolah mereka berkomunikasi untuk mengecek apa yang ada di balik semak-semak itu, dengan perlahan Pangeran Hanxi lan melangkah mendekati semak tersebut. Dekat. Dekat… Dan semakin dekat hingga akhirnya Pangeran Hanxi lan pun menyingkirkan semak-semak tersebut hingga akhirnya seekor kelinci dengan mata depalan pun melompan mengejutkan para Pangeran dan Prajurit yang kini dengan serempak mengeluarkan pedangnya, dan ketika mereka mengetahui bahwa itu hanyalah seekor kelinci yang aneh, mereka pun bernnafas dengan lega, “aku tidak tau bahwa di sini juga hewannya sangat menyeramkan, seperti dongeng yang selalu kudengar ketika kecil. Dan bahkan kelinci pun memiliki  rupa yang menyeramkan seperti itu” ucap Pangeran Taber seraya menyimpan kembali pedangnya seraya menoleh menatap sang kelinci yang melompat-lompat pergi menjauhi mereka semua, “ayo kita lanjutkan perjalanan kita” ajak Pangeran Hanxi lan dan hal itu diberi anggukan setuju oleh mereka semua. … Langkah mereka saat ini saling membututi, dengan posisi Pangeran dari Kerajaan Shan Ghwa dan Pangeran dari Kerajaan Clairchanter lah yang mendahului mereka semua dan diakhiri dengan beberapa Prajurit dari Kerajaan Es. Kedua pandang Pangeran yang memimpin mereka pun seketika melihat ke arah bawah dengans serempak, dan hal itu membuat ketiga pangeran yang berada tepat di belakangnya kini berjinggit ingin mengetahui apa yang mereka lihat saat ini, “ada apa, kak?” sebuah pertanyaan pun akhirnya muncul dari ucapan Pangeran Taber yang penasaran bersamaan dengan Pangeran Abraham dan Pangeran muda William, kedua pandangan mereka kini menoleh ke belakang dan dengan serempak mereka pun menggelengkan kepala, “tidak ada apapun, tapi beberapa saat yang lalu ada sebuah biji yang terjatuh tepat di hadapan kami” jawaban yang dilontarkan oleh Pangeran Hanxi lan pun membuat Abraham dan Pangeran William terkekeh mendengarnya, “itu yang kakak bilang tidak ada apapun??” gumam Pangeran Taber di sana, “seperti apa bentuk dari bijinya, kak?” tanya Pangeran William kini berjalan mendekati Pangeran Zhumon yang menunjuk biji tersebut, itu adalah biji dari pohon ek. Dahi Pangeran William praktis mengkerut, pasalnya di hutan ini tidak ditumbuhi oleh pohon ek (oak), karena ia juga tidak tahu mengenai jenis pohon yang menumbuhi hutan ini, “apakah kalian yakin bahwa biji ini terjatuh?” dan kali ini pertanyaan yang dilontarkan oleh Pangeran William pun membuat keduanya kini saling berpandangan satu sama lain dan meyakinkan diri mereka sendiri, apakah itu terjatuh atau sengaja dilempar ke arah mereka,   “Pst…” Sebuah suara yang samar membuat mereka sejenak terdiam di tempat mereka, “adakah dari kalian yang mendengarnya? Seseorang mengatakan Psst.. pada kita” bisik Pangeran Taber, pandangannya saat ini ditolehkan ke sekitar dan mencari tahu siapa yang memanggilnya saat itu,   “Pssstt..” Lagi-lagi suara itu terdengar, dan kali ini semakin jelas. Merasa bahwa bisa saja itu menjadi hal yang berbahaya, membuat beberapa Prajurit dan Rezen mengeluarkan pedangnya dan siap untuk bertarung,   “hei… kalian anak adam” dan bisikan itu membuat Abraham menoleh ke arah bawah dan menatap kura-kura yang tepat berada di sampingnya, lebih tepatnya berada di samping kakinya, dahi Abraham kini berkerut dan menatap kura-kura itu dengan seksama, “berhati-hatilah dengan mereka yang berpura-pura baik, dan tolonglah mereka yang menangis meminta pertolongan… maka kalian akan lolos dari sini” dan kedua mata Abraham praktis terbelalak ketika mendengar sang kura-kura kecil lah yang baru saja berucap demikian, “apa?!” tanyanya dengan penuh ketidak percayaannya, ia mendengar sang kura-kura berbicara padanya, kedua mata Abraham kini menoleh menatap Para Pangeran yang kini menatapnya dengan bingung, “ada apa?” tanya Pangeran Hanxi lan padanya, mendengar pertanyaan itu membuatnya mengerutkan dahi dan menunjuk ke arah kura-kura itu, “tidakkah kalian mendengarnya berucap?” pertanyaan Abraham membuat mereka semua saling menatap satu sama lain dan mengerenyitkan dahi menatapnya, “kami tidak mendengar apapun selain kata, Pssst… Ab” jawab Pangeran Taber seraya menatapnya dengan serius, digelengkannya kepala Abraham menanggapi itu, “bukan… bukan… ini serius, kura-kura ini berbicara padaku, dan mengatakan bahwa kita harus berhati-hati terhadap mereka yang bersikap baik pada kita, dan kita diharuskan menolong mereka yang tengah kesulitan, maka kita akan lolos dari sini!” dan penjelasan dari Abraham benar-benar membuat mereka ragu, tatapan mereka semua seolah mengatakan, ‘kau yakin?? kau bisa mendengarnya?’ dan hal itu membuat Abraham menghela nafasnya lelah lalu kedua pandangnya kini teralihkan menatap Pangeran Zhumon yang menatapnya dengan tatapan yang berbeda, “kau mengetahuinya kan?? apa yang harus kita lakukan?? aku baru saja mendengar kura-kura berbicara!” seperti orang yang frustrasi, Abraham menoleh menatapnya yang kini menghela nafas dan mengangguk, “kurasa itu hanyalah bisikan yang diperuntukan kepadamu, Ab” balas Pangeran Zhumon, dan itu membuat mereka kini menoleh menatapnya, “jadi baiknya seperti apa, Zhumon?” pertanyaan dari Pangeran Hanxi lan membuatnya mengangguk dan berucap, “kurasa kita ikuti apa yang Ab dengar, karena setahuku… beberapa manusia terjebat di sini karena sesuatu yang tidak kita ketahui” dan penjelasan dari Pangeran Zhumon saat itu lah yang membuat mereka menuruti apa yang di ucapkan oleh Abraham, mereka akan berhati-hati dengan sesuatu yang baik dan mereka bertekad akan menolong mereka yang membutuhkan bantuan mereka saat ini. … Kelima Pangeran serta tujuh orang lainnya kembali berjalan menghintari Underworld, dan perjalanan mereka terhenti ketika mereka dapat mendengar dengan jelas suara geraman pilu dari sesuatu yang mereka tidak ketahui dan mereka rasa jaraknya tidaklah jauh dari sana. Mengingat kesepakatan mereka untuk menolong sesuatu yang tengah kesulitan pun akhirnya membuat mereka mendekati suara geraman pilu tersebut, dan mereka dapati seekor beruang hitam yang amat besar itu tengah menggeram kesakitan karena satu tangannya tertancap batu runcing. Beruang itu berwarna hitam, badannya amat besar dengan tinggi yang mencapai sepuluh Meter, ia juga memiliki sebuah tanduk yang menyerupai tanduk rusa dengan ukuran yang sama besarnya dengan tubuh sang Beruang yang tengah kesakitan saat ini, “kakak, kurasa dia membutuhkan bantuan” ucap Pangeran William dan hal itu diberi anggukan setuju oleh para Pangeran yang melihatnya dari jauh. Merasa bahwa ia membutuhkan pertolongan, pada akhirnya mereka memberanikan diri untuk mendekatinya. “hei… hei…apakah kau membutuhkan bantuan?” tanya Pangeran Hanxi lan dengan lembut, ia adalah Pangeran yang memberanikan diri untuk mendekat lebih jauh lagi pada sang beruang yang kini menoleh menatapnya,   “ya… bisakah kau mencabut batu ini dariku?? rasanya sakit sekali~ aduuuhhh!”   Kedua pandang Hanxi lan kini menoleh menatap mereka yang berada di belakangnya, dan kali ini Hanxi lan berjalan perlahan mendekatinya yang masih mengaduh kesakitan,   “kau tidak perlu takut, aku takan menyakitimu… tanganku terasa kebas saat ini, huhuhu… cepatlah cabut”     Langkah Pangeran Hanxi lan spontan mundur, ia seolah ketakutan dan hal itu membuat Abraham mengerenyitkan dahinya karena bingung, “tenanglah kak, bukankah dia mengatakan bahwa dia takkan menyakitimu… kenapa kakak mundur??” dan pertanyaan yang dilontarkan oleh Abraham membuat mereka semua menoleh menatapnya dengan aneh,   “kami bahkan tidak mendengarnya berucap, Ab. Yang kami dengar hanyalah geraman!” dan penjelasan yang diucapkan oleh Pangeran Hanxi lan membuatnya tersadar, bahwa hanya dialah yang dapat mendengar ucapan sang Beruang yang kini masih mengaduh kesakitan,   “hei! Kau beruang, apa kau yakin takkan menyakiti kami??” dengan berani Abraham bertanya pada sang beruang yang kini menoleh padanya,   “ya! Bukankah sudah kukatakan?? aku takan menyakitimu… aku janji… huhuhuuuu” ucap sang Beruang, dan kali ini kedua mata Abraham menoleh menatap mereka secara bergantian dan ia pun dengan berani berjalan mendekati sang baruang,   “apakah kau bisa mengangkat tanganmu dan mendekatkannya padaku?” pertanyaan Abraham membuat mereka yang ada di sana saling menatap satu sama lain, mereka sedikit meragukan sang Pangeran dari Kerajaan Valens, mereka mengira bahwa Abraham mungkin saja terkena racun ketika berada dalam perjalanan kemari, namun setelah mereka melihat sang beruang yang tengah menggeram itu menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk mendekatkan tangannya yang mereka rasa tidak bergeser pun akhirnya membuat mereka tersadar bahwa sang Pangeran benar-benar bisa berkomunikasi dengan beruang itu.  to be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD