Mimpi Emeral Bersama Arkana.

1715 Words

"Kamu mau bikin rumor apalagi, arkana?" Ku tarik tangan ini, aku sedang mumet dan tidak mau menanggapi banyak hal yang membuat kepala ini terasa berat. "Ini bukan rumor. Ini kenyataan, aku melihatnya tadi pagi sekitar pukul setengah enam pagi." "Dan kamu sedang apa di sini, jam sepagi itu?" Dia menghela napas pelan. "Karena aku harus menyelidiki kematiannya Tara. Bukannya kamu sudah tahu itu?" Jadi untuk apa leo masuk ke sekolah se pagi itu? Aku jadi semakin pusing memikirkannya. "Kamu tidak berniat untuk ikut kembali bergabung dengan ku? jika kamu merasa bahwa leo itu adalah sahabat mu, maka kamu seharusnya memiliki perasaan peduli kan? kamu harus tahu apa saja yang dilakukan itu tanpa sepengetahuan kamu kan?" Itu benar, tapi ... "Kita bisa bergabung kembali. Aku akan berusaha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD