6 - Duo Mengerikan

1204 Words
*Boooommmm….!!! Himpunan aliran Mana dahsyat, saling bertumbuk satu sama lain. Membuat efek ledakan yang menggetarkan seluruh Sangkar Merah Raksasa Putri Asoka. Hanya saja, tetap, Sinbad dalam wujud Murka Tremor Sword, bertahan tanpa luka. Hanya terhempas jauh, sempat membentur sisi Sangkar Merah, sebelum kembali melesat untuk mengambil jarak dekat tertentu pada lokasi Tetua Endless Heavens Sect. Sang Tetua sendiri, sempat melirik kearah lokasi Theo. Sebelum kembali fokus menatap kesal pada sosok Sinbad yang tak henti mengganggu. Menyambut tatapan kesal pihak lawan, Sinbad kembali memasang senyum lebar antusiasnya yang khas. Kapten Perompak Naga Laut, sekaligus pemimpin utama Aliansi 7 Lautan, ikut melirik lokasi Theo sedang meluluh-lantakkan para Malaikat kontrak untuk sesaat, sebelum kembali menatap dalam sorot mata penuh intrik pada sosok Tetua Endless Heavens Sect di hadapannya. "Pak tua, sekali lagi kutanyakan, kenapa kau tampak sangat terburu-buru?" ucap Sinbad. "Jangan bilang bahwa kau, Tetua Endless Heavens Sect yang agung, sedang meragukan kemampuan dari puluhan sosok-sosok suci utusan dewa yang ada disana?" "Meragukan kuasa dewa saat para utusannya, sedang menargetkan hanya satu orang saja! Terlebih orang itu adalah manusia hina! Domba rendahan diantara para domba paling nistaa! Pendosa sesat Boss Besar kelompok Bandit!" Tersenyum lebar, Sinbad kembali melempar kalimat sarkasme mengandung hinaan tajam. Berulang kali membahas tentang utusan suci dewa dan sejenisnya. "Hahahahha….! Hei Sinbad, jika para ras malaikat itu yang merupakan juga penghuni salah satu abad kekosongan disebut dewa, seharusnya kami ras Nefilim juga adalah dewa agung!" "Dan kau! kau harusnya disebut utusan suci! Bahkan kelas kakap! Utusan suci super yang memegang langsung dewa agung sebagai senjata! Hahhahaha…!" balas Gryphon. Tak kuasa menahan geli. Terus tertawa lantang. "Hei, jika aku adalah utusan suci kelas kakap super, lalu sebutan apa yang layak untuk orang itu?" sahut Sinbad, menunjuk pada arah atas, lokasi dimana Theo berada. "Orang itu? Dengan semua yang ia miliki? Sebut saja utusan maha suci super kakap! Hahahhahaha…!" *Tapp…!!! *Woooshhhh….!!! Merasa sudah tak tahan, mencapai batas kesabaran, Tetua Endless Heavens Sect, menerjang maju dengan cepat. Deru Mana Cahaya intens, menyeruak hebat bersama terjangan Sang Tetua, sampai sekejap kemudian, sosoknya berada tepat dihadapan Sinbad. *BOOOOMMMM…!!! Tanpa basa-basi melancarkan pukulan berdaya ledak dahsyat. Pukulan Tetua Endless Heavens Sect yang tentu saja mengandung luapan Mana Cahaya, segara menimbulkan efek semburat cahaya kemilau menyebar kesegala arah. Terlalu terang hingga visi tiap orang, tak bisa mengetahui apa yang terjadi di balik kemilau cahaya. Pertarungan antara Sinbad melawan Tetua Endless Heavens Sect yang berjalan sengit, segera membagi fokus sosok-sosok di luar Sangkar Merah Raksasa. Mereka tak lagi bertahan hanya mengamati perkembangan situasi diatas langit, dimana Kubah formasi Theo, terus berguncang hebat dalam deru ledakan enam jenis berbeda atribut Mana. Aksi luar biasa dari dua pemimpin utama Aliansi Serigala, yang mana kini terjebak didalam teknik Putri Asoka, harus menghadapi puluhan lawan kuat sekaligus, berhasil memukau tiap orang. Bukan hanya mampu menahan gempuran puluhan musuh, Boss Besar Bandit Serigala dan Kapten Perompak Naga Laut, kini justru terlihat berkembang mendesak balik pihak lawan. Diatas langit, Theo tampak tinggal menunggu waktu sampai selesai melenyapkan seluruh Malaikat kontrak. Sementara pada lokasi reruntuhan arena, Sinbad terlihat bermain-main menghadapi sosok Tetua Endless Heavens Sect. Knight puncak berkelas Emperor tahap Surga. "Wahhh… Dengan usiamu yang sudah cukup tua, memiliki pengalaman bertarung yang seharusnya juga cukup banyak pula, apakah tak terfikir dalam otakmu itu, bahwa menerjang langsung pada lawan, merupakan tindakan paling konyol dilakukan oleh seorang Soul Knight?" Semburat cahaya kemilau yang sempat membutakan visi tiap orang, perlahan mulai tersingkap. Dan yang nenyambut pertama kali saat kemilau cahaya mulai tersingkap, itu adalah siluet bayangan sosok Sinbad. Kapten Perompak Naga Laut, mengucap beberapa kalimat yang lebih dahulu menerobos keluar dari dalam sebaran sisa cahaya kemilau. Hingga detik berikutnya, saat tiap orang kini tertarik untuk mengamati lokasi dimana Sinbad berada, pemandangan cukup sensasional, tersaji tepat ketika sebaran sisa Mana Cahaya, akhirnya benar-benar tersingkap. Sinbad, dimana menerima serangan dahsyat Tetua Endless Heavens Sect, nyatanya masih bertahan pada lokasi semula. Tersenyum lebar antusias menatap tepat pada mata Sang Tetua yang kini sedang memasang ekspresi menahan sakit. Tabir pelindung tak kasat mata, tercipta secara tiba-tiba tepat di detik terakhir sebelum pukulan Mana Cahaya dahsyat mendarat pada dadaa Sinbad. Segera menutup serta mempertahankan jarak antara dirinya dengan Tetua Endless Heavens Sect. Tabir pelindung tak kasat mata inilah yang berbalik justru membuat Sang Tetua, patah pergelangan tangannya pasca menerima efek benturan balik dari serangan dahsyat yang ia eksekusi. "Tuuu…!!" Sinbad, masih memasang senyum lebar antusias saat dari arah belakang punggung, Joy Kecil merangkak naik. Dalam situasi kacau diatas langit, Theo nyatanya masih sempat mengirim bantuan berupa Joy Kecil yang entah sejak kapan, menyelinap dan bersembunyi di belakang punggung Sinbad. "Tertangkap…!" Tetua Endless Heavens Sect, masih tertegun sembari menahan sakit pada luka patah tulang pergelangan tangannya, sampai tiba-tiba, sosok wujud Gryphon, atas ijin Joy Kecil, menerobos aura pelindung. Menggigit pundak Tetua Endless Heavens Sect dengan paruh-nya. "Joy Kecil! Sampaikan padanya bahwa sekarang adalah waktu yang tepat!" ucap Sinbad. "Tuuuu….!" Joy Kecil, menanggapi kata-kata Sinbad dengan malah melompat kedepan. *Bzzzzzttt…!!! Bersama lompatan Joy Kecil, derak listrik merah, tiba-tiba menyala terang dibelakang punggung Tetua Endless Heavens Sect. "Hmmmm…!!!" Sang Tetua yang menyadari aura berat kini hadir, sebenarnya sudah cukup tanggap untuk coba segera bergerak, hanya saja, Gryphon yang menggigit pundak, menanggapi niat pria tua tersebut dengan mengeraskan jepitan paruhnya. *Bzzzzzttt…!!! *Bzzzzzttt…!!! Sosok Theo yang bertahan dalam wujud Iblis Mammon, dimana detik sebelumnya masih berada diatas langit, saat ini sekejap tiba-tiba muncul untuk mengambil posisi tepat di belakang punggung Tetua Endless Heavens Sect. Bersama kemunculannya, derak aliran Mana Listrik Merah, kembali menyala, namun kali ini pada dua Sarung Tangan Kilat. Hingga akhirnya, tanpa mengucap sepatah katapun…. *BOOOOMMMM….!!! Theo dengan bengis menghujamkan dua kepalan tinju berderak Mana Listrik Merah menggelora pada punggung pihak lawan. Suara ledakan dahsyat, menggema keras saat tubuh Tetua Endless Heavens Sect, tersentak untuk tergencet pada tabir aura pelindung Joy Kecil yang masih aktif di depan. "Goooahhh….!!!" Pandangan Sang Tetua segera menjadi buram bersama ia menyemburkan darah segar. "Tuuu….!!!" Joy Kecil yang sempat melompat, mendarat tepat dipundak kanan Theo. Sebelum tanpa menunda, tiba-tiba menarik kembali teknik aura pelindung. "Hehehe…!!" Tetua Endless Heavens Sect, masih gelap pandangan matanya, belum sempat bahkan mengambil satu tarikan nafas pasca serangan dahsyat menghujam punggung. Hingga suara tawa Sinbad, terdengar. Menyambut tawa Sinbad, Theo mengambil satu langkah bergesar kesamping. "BUAT LEBIH MERIAH DAN SPEKTAKULER!" Mengeluarkan seluruh potensi dari lonjakan luapan Mana Tanah Mode Murka Gryphon, suara Sinbad terdengar menggelegar. Aliran Mana Tanah Kuno Ras Nefilim, meledak dahsyat pada Tremor Sword. Sang Kapten Perompak Naga Laut, menutup seruan menggelegar, dengan melakukan gerak ayunan kuat menggunakan dua tangan. *Woooshhhh…!!! Bilah Tremor Sword mengayun dalam derak intens Aliran Mana Tanah Kuno, terhujam keras pada dadaa Tetua Endless Heavens Sect. *BOOOOMMMM….!!! Mendapat dua serangan dahsyat beruntun, tubuh Sang Tetua, sosok utusan suci para dewa Endless Heavens Sect yang agung, terhempas hebat bagai karung beras tak penting. Melesat cepat melewati Theo yang memang sudah bergerak kesamping sejak awal sebelum Sinbad melancarkan serangannya. *Woooshhhh…!!! *Bammmmm…!!! Tubuh lunglai Tetua Endless Heavens Sect, dimana kini bersimbah darah pada luka parah di area dadaa dan punggung, hanya berhenti melesat saat itu membentur keras sisi ujung pembatas Sangkar Merah Raksasa Putri Asoka. Kembali ke wujud manusia normal, Tetua Endless Heavens Sect yang agung, salah satu sosok puncak Gaia Land, seorang Emperor tahap Surga, jatuh tak sadarkan diri. Terkapar tak berdaya dalam kondisi kritis bersimbah darah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD