7 - Nama dan Reputasi

1266 Words
*Woooshhhh…!!! *Bammmmm…!!! Melesat cepat, tubuh lunglai Tetua Endless Heavens Sect, dimana kini bersimbah darah pada luka parah di area dadaa dan punggung, hanya berhenti saat itu membentur keras sisi ujung pembatas Sangkar Merah Raksasa Putri Asoka. Kembali ke wujud manusia normal, Tetua Endless Heavens Sect yang agung, salah satu sosok puncak Gaia Land, seorang Emperor tahap Surga, jatuh tak sadarkan diri. Terkapar tak berdaya dalam kondisi kritis bersimbah darah. Hening…! Bahkan wilayah luar Sangkar Putri Asoka, dimana sedari tadi terdengar beberapa ledakan dari serangan para Knight yang mencoba untuk menggedor, kini menjadi sunyi. Seorang Emperor tahap Surga puncak, baru dikalahkan oleh dua orang generasi muda berkelas Emperor tahap Bumi. Peristiwa yang tak pernah terjadi sepanjang sejarah Gaia Land. Satu hal yang dianggap mustahil. "Baiklah, sekarang tinggal menyelesaikan para karakter sampingan disekitar!" Tiap orang masih terhenyak, sampai suara Theo, tiba-tiba terdengar untuk memecah kesunyian. Bersama kalimatnya, Sang Boss Besar Bandit Serigala, menyebar aura dingin menusuk tulang. Masih mempertahankan wujud Iblis Mammon yang begitu mengerikan, Theo mengarahkan tatapan dalam sapuan tajam pada gerombolan anggota Endless Heavens Sect. Dimana kini sedang tertegun dalam ekspresi wajah shock melihat nasib tragis Tetuanya. "Sin, kurasa aku akan kembali menyerahkan para keroco ini padamu!" Sempat memandangi para anggota Endless Heavens Sect yang telah kehilangan Malaikat kontrak masing-masing, dihancurkan paksa oleh Theo untuk kembali kedalam segel formasi, dimana memerlukan waktu tertentu untuk dapat dipanggil kembali, Theo yang merasa itu kurang efisien menargetkan kelompok sampingan disekitar, memilih mengganti tatapan mata pada sosok Putri Asoka. Sang Iron Maiden. *Tapp…!!! *Woooshhhh…!!! Seperti sebelumnya, Theo segera bergerak tepat ketika selesai menutup mulut. Sama sekali tak menunggu konfirmasi jawaban apapun dari Sinbad. "Hei…! Lain kali kau mengucap kalimat intruksi seolah aku adalah bawahanmu, maka kita perlu melanjutkan duel tertunda dalam Perang Besar Laut Ungu!" seru Sinbad. Menjadi kesal. Seruan Sinbad, disambut lirikan oleh Theo. Menghentikan langkahnya. "Bunuhh dia…!" "Serang bersama!" "Balas dendam untuk Tetua…!" Bersama Theo menghentikan langkah, seluruh anggota Endless Heavens Sect yang sempat tertegun, kembali mendapat akal sehat masing-masing. Meraung marah, puluhan Knight berkelas Emperor, menerjang cepat sembari membawa deru aliran Mana Cahaya intens. *Woooshhhh…!!! "Woooshhhh…!!! *Woooshhhh…!!! Meskipun untuk sementara kehilangan kartu as mereka, yakni Malaikat kontrak, juga menerima luka pada Ranah Mental imbas hancurnya tubuh Malaikat kontrak dalam aksi serangan dahsyat Theo sebelumnya, tetap saja, anggota Endless Heavens Sect masih sepenuhnya unggul dalam jumlah. Juga masih cukup mampu untuk mempertahankan wujud Knight masing-masing. "Oe Sin…! Setelah ini semua berakhir, aku berencana membagi informasi tertentu! Informasi tentang metode yang mungkin bisa dipakai untuk mencegah penurunan tingkat kultivasi saat kau mengaktifkan Mode Murka Mighty Sword!" Berada dalam deru menekan puluhan aura Knight kelas tinggi yang saat ini sedang menerjang kearahnya, dimana tiap anggota Endless Heavens Sect dapat bergerak bebas karena Theo telah menarik seluruh pasukan Boneka Bernyawa, Sang Boss Besar Bandit Serigala, bertahan tetap tenang. Justru mulai membuka percakapan dengan Sinbad. "Ohhh… Terdengar cukup sulit untuk ditolak!" "Neve…!" *Wuuunggg…!!! Mendengar kalimat Theo yang jelas adalah sebuah tawaran luar biasa, Sinbad segera melupakan rasa kesalnya. *Woooshhhh…!!! Kapten Perompak Naga Laut, melompat tinggi, sebelum mendarat pada punggung Neve, Sang Guardian Beast yang terbang untuk menjemput tepat setelah Sinbad melakukan lompatan. *Baooommmmm…!!! *Kraaakkk….!!! Melesat untuk mengambil posisi pada jarak antara Theo dan para anggota Endless Heavens Sect yang sedang menerjang dari atas langit, Sinbad memerintahkan Neve untuk melepas deru aliran Mana Es Kuno. Segera membekukan apapun disekitar. Bahkan udara. "Para karakter sampingan, sebaiknya cukup menunggu disini!" ucap Sinbad. Kapten Perompak Naga Laut, melempar kalimat penuh dominassi sembari membuat gerak menunjuk kedepan. Mengarahkan ujung bilah Tremor Sword yang masih dalam selimut Mana Tanah Kuno menggelora berwujud Gryphon, pada rombongan anggota Endless Heavens Sect dihadapannya. Menyambut aksi Sinbad, para anggota Endless Heavens Sect, menghentikan laju terjangan masing-masing. Diam untuk sementara waktu, saling tatap. "Bunuhhh….!" Sampai akhirnya, setelah sempat hening, salah satu anggota pada barisan paling depan, berteriak lantang melanjutkan menerjang. Kali ini menjadikan Sinbad sebagai target. Aksi yang segera diikuti oleh puluhan anggota lain dibelakang. Menerjang serentak. "Hahahhaha…! Kurasa mengambil bagian ini juga tak terlalu buruk! Cukup meriah..!" Sinbad, menyambut puluhan terjangan pihak lawan, dengan memaksimalkan potensi mode Murka Tremor Sword. Letupan Mana Tanah dahsyat, meledak hebat. *Boooommmm….!!! Letupan Mana Tanah Kuno Ras Nefilim, bercampur dengan Mana Mutasi Debu Vulcanik wujud Soul Knight Sinbad. "KWAAAKKKK….!!!" *Wuuunggg…!!! Neve, mengikuti aksi Masternya. Ukuran tubuh Sang White Condor, perlahan mulai membesar saat ia mengaktifkan Mode Transformasi Guardian Beast. "Hahahhaha… Gryphon! Neve…! Pesta besar…!" seru Sinbad. Justru menjadi antusias menerjang balik. Kapten Perompak Naga Laut, tanpa rasa takut sama sekali menghias wajah, tersenyum lebar, menyambut untuk bertempur melawan puluhan anggota Endless Heavens Sect sekaligus. *Boooommmm….!!! Ledakan dahsyat tercipta saat bentrokan pertama terjadi. Menyebarkan luapan riak Mana kesegala arah. Sementara itu, saat pertempuran besar antara Sinbad melawan puluhan anggota Endless Heavens Sect dimulai, kebekuan yang tercipta imbas teknik Neve, terlihat membagi area yang tertutup Sangkar Merah Raksasa Putri Asoka, menjadi dua wilayah. Dari tengah keatas, itu adalah lokasi Sinbad berdiri pada punggung Neve, tersenyum lebar antusias menghadang puluhan anggota Endless Heavens Sect. Sedangkan pada wilayah tengah kebawah, lokasi reruntuhan arena, menyisakan kini tinggal beberapa sosok saja. Itu adalah Theo, dalam wujud mengerikan Iblis Mammon, berjalan perlahan mendekati sosok lain. Nona Muda Endless Heavens Sect, Sang Iron Maiden, Putri Asoka. Sebenarnya, juga ada sosok ketiga di lokasi reruntuhan arena yang terpisah oleh kebekuan total teknik Neve dari wilayah atas. Namun, tak perlu diperhitungkan lagi. Karena itu adalah sosok tubuh Tetua Endless Heavens Sect yang sedang terkapar mengenaskan. "Jadi, bagaimana kita akan menyelesaikan ini?" Sampai tepat dihadapan Putri Asoka, berada dalam jarak dekat tertentu, Theo menjadi yang pertama membuka suara. Entah kenapa, Boss Besar Bandit Serigala, tak segera menyerang Sang Iron Maiden, seolah memang sengaja ingin membuka percakapan. "Bukankah itu kau yang beberapa hari lalu, sempat menyelinap untuk datang berkunjung ke Gaia Inn?" tanya Theo. Pertanyaan Theo, merujuk pada sosok misterius yang sempat mengunci keberadaannya pada malam ketika ia baru menyelesaikan konflik antara Klan Xiao dan Klan Zhou di restoran lantai 3 Gaia Inn. Sosok yang segera pergi tepat ketika Hella hadir untuk meminta bantuan kepada Theo, berkenaan luka efek Mana Kegelapan Dark Sword Oda Nobunaga, pada tubuh Kakak-nya, Loke Asgard. "Hahahhahaha….!!!" Pertanyaan Theo, disambut oleh Putri Asoka, dengan satu tawa lantang. *Klang…!!! Sebelum kemudian, tiba-tiba melepas topeng besi yang menutup penuh wajahnya. Rambut hitam legam nan panjang, segera terurai, melengkapi wajah indah nan cantik muncul dari balik topeng yang telah terlepas. Seperti kebanyakan Nona Muda satu Kelompok besar, Putri Asoka, memiliki wajah yang mempesona. Bahkan terlalu mempesona hingga seperti penggambaran wajah para dewi Surgawi yang biasa ada dalam lukisan atau ukiran-ukiran dinding reruntuhan kuno. Hanya saja, kecantikan Putri Asoka, terkombinasi aneh dengan ekspresi wajah yang sedang ia tampilkan. Tatapan penuh kelicikan, senyum lebar mengerikan bak seorang iblis, menjadi pemandangan pertama yang menyambut Theo. Sungguh kontras dengan wajah cantik bak dewi Surgawi yang ia miliki. "Yahh, tentu saja yang malam itu, adalah aku! Sekedar mampir untuk menyapa!" "Hanya saja, gangguan hadir saat salah satu wanitamu, Nona Muda House of Asgard, datang! Membuat pertemuan kita tertunda!" "Jadi, ini adalah pertemuan langsung kita untuk pertama kali!" ucap Putri Asoka. Mulai membalas kalimat Theo. "Hmmmm….!" Mendengar kata-kata awal Putri Asoka, Theo hanya bergumam sebagai balasan. Berniat untuk mendengar lebih lanjut hal lain yang akan keluar dari mulut sosok wanita berjuluk Sang Iron Maiden tersebut. "Theodoric Alknight! Kau mungkin tak menyadarinya, tapi nama serta reputasimu, sudah lebih dahulu sampai di West Region bahkan sebelum kau pernah sekalipun menginjakkan kaki disana!" "Kini, berkesempatan untuk bertemu langsung, bisa kukatakan, kau memang adalah orang yang sangat menarik…" "Wahai Sepupu..!" ***** Note :  Menatap tajam tepat pada mata masing-masing diantara kalian, Loke Asgard mengarahkan ujung jari telunjuk berlumur Mana Racun. "Tap Love! Sekarang..!" gumam Tuan Muda House Asgard.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD