POV Ardika
Aku berdiri di samping Asya menatap matahari yang berada diujung laut. Kemudian aku menoleh ke arahnya. “Jawab, Sya.”
“Tentu saja. Aku memikirkan semua penghinaan dan cacian Mas terhadapku,” jawabnya lantang.
“Dengan siapa kamu ke sini? Kamu masih istriku, Sya,” kataku dan dia mengerutkan keningnya seraya menggeleng tidak percaya dengan apa yang baru saja aku ucapkan.
“Gila kamu, Mas,” ucapnya, lalu pergi meninggalkanku begitu saja.
Cepat aku menahan tangannya. “Dengan siapa kamu ke sini?” ucapku penuh penekanan.
“Jangan berlebihan seolah kamu mencintai aku, Mas. Kamu mencintaiku? Kamu sanggup bersamaku dengan segala kurangku?” tanyanya membuat aku melepas genggamanku.
Asya menyeringai bahkan tertawa sumbang melihat reaksiku. Dia pun pergi meninggalkanku, sendiri.
Cinder
