11

1502 Words

Dua hari sudah Aeden mendiamkan Lova. Pria itu masih saja tak membiarkan Lova keluar dari kamar. Ketika Lova ingin bertemu dengannya, ia memilih untuk pergi. Aeden merasa ia sudah terlalu lembut pada Lova hingga wanita itu berani pergi tanpa izin darinya. Sekarang ia sedang mencoba cara keras. Ia akan mempertahankan Lova di kediamannya dengan cara keras itu. "Sarah, berikan ini pada Lova. Percantik wajahnya. 30 menit lagi bawa dia turun." Aeden memberikan paper bag pada Sarah. "Baik, Tuan." Sarah meraih paper bag tadi dan pergi ke kamar Lova. Setengah jam kemudian Lova turun dengan gaun hitam yang pas pada tubuhnya. Riasan di wajahnya membuat dia terlihat makin cantik. Aeden tak mengatakan apapun meski matanya mendamba kecantikan Lova. "Kita mau pergi kemana?" Lova bertanya, Aede

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD