10

1721 Words

Alasan Lova menggoda Aeden pagi ini sangat sederhana. Ia ingin melukis di sebuah tempat yang jauh, ia sedang mencoba agar Aeden mengizinkannya untuk pergi seharian dan kembali esoknya. Tapi, yang terjadi adalah Aeden tak melepaskannya barang sejam saja. Lova bersungut kesal. Sia-sia saja dia merayu Aeden beberapa jam lalu. Oh, Aeden benar-benar menyebalkan. "Lova, ganti pakaianmu. Kita makan siang di luar." Lova nampak tak berselera, ia ingin melukis di tempat yang jauh, bukan makan siang. MEski tak berselera ia tetap menyeret tubuhnya ke kamar. Aeden tahu Lova sedang kesal. Wajah yang biasa tenang itu tampak cemberut. Aeden tertawa geli ketika dia menebak kenapa Lova nakal pagi ini. Jelas ada yang wanita itu inginkan darinya dan dia tepat sasaran. Mana bisa dia membiarkan L

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD