“Ada yang mengganjal?” Pertanyaan Ingga menarikku dari lamunan. Kami sedang berkumpul di ruang keluarga sehabis makan malam. “Hah? Tidak.” “Seperti ada yang sedang kau pikirkan.” Padahal tadi siang semua baik-baik saja. K’Tana merusak moodku hanya dalam sekejap. Lagipula kenapa dia marah-marah padaku? Tunggu. Tadi dia bilang khawatir. Maksudnya dia khawatir padaku? Khawatir untuk apa? Apa dia khawatir lalu marah karena aku tidak menjawab telfonnya? Astaga. K’Tana! Kenapa dia selalu berhasil mengacaukan pikiranku? Sepanjang kegiatan kumpul kami malam ini, aku nyaris tak bicara. Aku hanya merespon seadanya ketika ada yang bertanya. Entah apa yang teman-temanku ini pikirkan. Tapi yang jelas kepalaku benar-benar dipenuhi oleh K’Tana. Ya Tuhan. Entah kapan aku akan sadar. ... “Kau