Pagi menunjukkan pukul 8, keluarga Massimo tengah sarapan bersama, tidak ada obrolan dalam keluarga ini, membosankan sekali. Tami dan Evano duduk berdampingan, sementara Leonel duduk berdampingan dengan Ibunya dan Bianca. “Bagaimana pekerjaanmu kemarin, Tami?” tanya Paula menatap menantunya yang saat ini tengah mengunyah makanannya. “Lancar saja,” jawab Tami. “Terima kasih karena saya sudah mau di terima bekerja di perusahaan.” “Jika kamu bekerja di perusahaan, artinya kamu harus sadar diri, ya,” kata Bianca tertawa kecil. “Bianca, apa yang kamu katakan?” geleng Evano. “Awas kamu ya, jangan bicara sembarangan pada Kakak iparmu.” “Okay. I’m Sorry,” ucap Bianca. Tami memang harus selalu tahu diri, ia tidak boleh berpikir bahwa sudah jadi istri Evano, apa pun itu akan ia dapatkan dengan