Elysia menghela napasnya, menatap berkali-kali layar ponsel, membaca ulang pesan yang Kyna kirim tanpa sekalipun ia balas. Ini sudah beberapa bulan setelah Kyna pulang. Wanita itu masih saja rajin mengirimkan pesan beberapa kali seminggu, mencoba menghubunginya tiap akhir pekan, tak peduli berapa kali pun Elysia abaikan.
Ini menyebalkan! Terlalu menyesak baginya untuk terus menerima kabar yang hanya seperti catatan harian Kyna. Sebuah cerita pendek tentang kesehariannya yang ia sampai pada Elysia tanpa meminta balasan, hanya kata-kata 'aku masih belum menyerah' di tiap akhir pesan yang ia kirimkan, tapi hal itu sudah cukup untuk membuat Elysia merasa bimbang.
Bagaimana ia bisa melupakan Kyna, jika wanita itu masih saja ngotot, menyatakan kalau jarak maupun penolakannya tak mengusiknya? D
