27. MENGAJAK KE RUMAH ROMY

1042 Words
Reno berhasil membantu Romy agar bisa menemui kekasihnya, adik angkatnya tersebut dengan senang hati membantu Romy, apalagi mendapat hadiah. *** Kini terlihat Romy berhenti bersama Julia, hal itu karena Romy hanya bisa mengantar sampai di situ, kemudian mereka saling berpamitan. "Baiklah, makasih untuk hari ini. Sampai ketemu besok! Semoga aku bisa berkunjung ke rumah kamu, Romy." "Oke, sama-sama. Ya, semoga bisa. Kalau kamu berhasil ke ruang aku, nanti gantian aku yang ke rumah kamu ya, Julia," ucap Romy membuat Julia terkejut. "Aduh, jangan dulu. Mungkin bahaya," bala Julia. "Kenapa?" "Maaf Romy, aku belom bisa cerita tentang hal ini. Masih banyak peraturan keluarga yang belom aku kasih tau. Mungkin suatu saat, kamu bisa datang ke rumahku, tapi akan butuh waktu yang lama." "Baiklah, aku mengerti!" "Makasih Romy, kamu memang selalu mengerti aku." Romy tersenyum mendengar itu, lalu berkata, "Sejujurnya aku juga belom siap bertemu keluarga kami, hehe!" "Jadi tadi itu cuma bercanda?" "Iya." "Menyebalkan! Akhirnya kita serius," kesal Julia sambil mencubit lengan Romy hingga membuatnya mengeluh. "Sakit tau!" keluh Romy sambil menjauhkan badannya agar tidak dicubit lagi. "Syukurin! Salah siapa bercanda begitu!" Julia benar- benar masih takut dan ragu jika keluarganya tahu bahwa saat ini dia sudah berpacaran dengan Romy, tapi mau bagaimana pun, suatu saat Julia harus memperkenalkan pacarnya tersebut. Romy sebenarnya tahu jika membahas tentang rumah Julia, pasti sangat sensitif. "Udah, aku mau pulang! Waktu semakin sempit gara-gara kamu bercanda dan membuat aku cemas. Bye!" ucap Julia bergegas pergi ke tempat mobil diparkirkan. Romy hanya tersenyum lebar sambil memandang kekasihnya melangkah pergi dengan cepat. "Julia, kamu sungguh membuat hatiku segar kembali. Makasih ya, udah mau menjadi pacarku," batin Romy, dia menaruh harapan besar pada Julia agar bisa hidup bersama selamanya. Di tempat lain, John dan Roger berjalan bersama menuju mobil yang sudah dekat. Ternyata Reno meminta bantuan mereka untuk memperbaiki motor orang tua Reno yang mogok, katanya John pintar dalam menangani masalah motor atau mobil, dan ternyata benar. Julia pernah bercerita mengenai keahlian John. Tentu mereka disambut baik oleh Ibunya Reno, meski awalnya ibunya agak bingung mengapa Reno mengajak 2 orang berjas hitam. Tapi ibunya tahu kalau mereka adalah seorang penjaga seseorang, karena mereka bercerita. Reno berterima kasih pada mereka berdua, kemudian pergi. Tidak lama kemudian, Julia datang. Dia melihat Reno berjalan meninggalkan John dan Roger, kebetulan Reno berjalan ke arah Julia. Saat berpapasan, Julia menyapa sebentar. "Reno, makasih ya!" Reno tersenyum sambil menganggukan kepala, lalu Julia memberi sedikit uang jajan untuk Reno. "Wah, Kak Julia baik banget. Makasih banyak ya Kak!" ucap Reno. "Iya, itu cuma sedikit!" "Ini banyak bagiku, Kak. Hehe!" Julia mengelus kepala Reno, kemudian bergegas menghampiri John dan Roger yang melihatnya, mereka tidak curiga sama sekali, karena Julia juga tahu bahwa Reno meminta bantuan pada 2 penjaganya tersebut. Selanjutnya, Julia dan 2 penjaganya bergegas pulang, karena waktu semakin sempit, mereka tidak mau mendapat hukuman. Reno menghampiri Romy, tentu saja Romy sangat berterima kasih pada Reno karena berhasil menjalankan misi dengan sempurna. Setelah itu, Romy memberi hadiah pada Reno sesuai keinginan Reno, ternyata Reno ingin dibelikan buah-buahan. Di rumah, Romy memikirkan cara agar bisa mengajak Julia mengunjungi rumahnya. Setelah berpikir cukup serius, Akhirnya mendapat ide yang cukup menarik, namun agak sulit. *** Beberapa hari telah berlalu, romy dan Julia tidak bisa bertemu, karena ada sesuatu yang menghalangi. Namun ini hari terakhir, sebelum weekend tiba. "Julia! Apa kamu udah siap ke rumahku?" tanya Romy. "Ya, aku siap!" jawab Julia dengan tersenyum. "Baiklah! Kalau begitu, ayo cepat!" Romy menggandeng tangan Julia, dia bergegas mengajak kekasihnya menuju motor milik Romy. Setelah sampai, Julia tersenyum karena dia harus membonceng motor, rasanya sudah lama tidak naik motor, dia jadi kangen. Memang selama ini, Julia selalu memakai mobil saat jalan-jalan ke luar rumah. Bahkan selama lebih dari 1 tahun, dia tidak naik motor, yang terakhir saat membonceng kakak sepupunya ke warung. Saat itu ada acara keluarga di rumah pamannya. "Yuk, naik!" ucap Romy. "Oke!" Julia segera duduk di jok motor, dia agak malu karena cukup dekat dengan Romy, dan ternyata kedua jantung mereka berdebar kencang, hal itu karena baru pertama kali berboncengan motor. "Julia, pegangan yang erat ya!" pinta Romy. "Jangan kencang-kencang naik motornya!" balas Julia. "Kenapa? Kamu takut jatuh ya?" "Iya." Romy mengerti akan perasaan Julia, sebenarnya dia juga tidak mau cepat, karena berbahaya, apalagi membawa gadis cantik anak orang kaya. Bisa remuk hidupnya kalau sampai melukai gadis tersebut. Romy bergegas menjalankan motor, karena waktu mereka tidak lama. Saat mulai berjalan, dengan malu-malu Julia memeluk Romy, yaitu dengan melingkarkan kedua lengan ke perut Romy. Mendapat itu, Romy terkejut, tapi merasa bahagia. Menurut Romy, itu adalah pertanda bahwa Julia sangat mencintainya, pasti Julia tidak mau kehilangan Romy. Begitu juga dengan Romy, dia sudah yakin bahwa Julia adalah gadis pilihannya yang terbaik, dia juga tidak mau kehilangan Julia. Mereka berdua tampak tersenyum dalam perjalanan menuju rumah Romy. Selama 30 menit, akhirnya sampai juga di rumah Romy. Tentu saja nenekmya ada di rumah. Julia agak terkjut melihat rumah Romy, tapi kemudian tersenyum. "Romy, sudah aku duga. Sepertinya kamu memang keluarga sederhana," batin Julia. "Julia, ini adalah rumahku. Seperti yang aku ceritakan, aku hanya tinggal bersama nenek. Gimana pendapatmu?" tanya Romy, dalam hatinya ingun tahu reaksi kekasihnya tersebut, dia berharap Julia mau menerima apa adanya. "Indah, ini adalah rumah yang menarik dan unik. Romy, seperti apa dirimu, aku gak akan mengurangi sedikit pun perasaan cintaku padamu!" ucap Julia membuat hati Romy sungguh bahagia. Ternyata Julia ssngat tulus mencintai Romy, dengan begitu, cinta Romy semakin kuat, dia akan memperjuangan cinta tersebut sampi akhir. Romy tahu, mungkin ada banyak halangan yang akan terjadi, tapi dia tidak peduli, dia akan menanggung resiko itu. Tiba-tiba Romy nemeluk Julia, dia tampak terharu. "Julia, kamu memang cinta sejatiku. Aku mohon, jangan pernah tinggalkan aku!" ucap Romy. Mendapat itu, Julia terkejut kemudian terharu juga. "Romy, aku sudah cinta mati sama kamu. Aku gak akan pernah meninggalkan kamu, kecuali maut yang memisahkan kita," jawab Julia. "Makasih Julia!" Keduanya semakin yakin dengan cinta mereka yang sejati, mereka adalah pasangan yang istimewa. Selanjutnya, Romy mengajak masuk Julia, pasti neneknya akan terkejut saat Romy membawa pulang seorang gadis, apalagi gadis cantik. Kemungkina besar, neneknya pasti setuju dan bahagia dengan gadis pilihan Romy. Romy memang berhasil mengajak Julia ke rumahnya, tapi bagaimana dengan John dan Roger, bagaima itu bisa terjadi? Bagaimana caranya Romy bisa mengajak Julia? Sungguh bikin penasaran.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD