29. DAPAT CIUM

1044 Words
Berkeliling kebun sayuran tentu saja sangat menyenangkan, itulah yang dilakukan Romy dan Julia, mereka bisa bercanda ria juga di sana, namun harus menjaga kelestarian kebun. *** John, Roger, dan Reno mungkin lupa waktu, karena saat ini mereka malah asik menonton film bioskop. Mereka bertiga tampak fokus dan menghayati pemutaran film, dan ternyata mereka menonton film horor, pantas saja sangat serius. Film horor memang sangat menegangkan meski menonton pada siang hari, apalagi malam. Namun sekian detik kemudian, Roger teringat waktu. "John, kita harus mengakhiri ini. Waktu kita hampir habis," ucap Roger mulai khawatir. "Jam berapa sekarang? Sial, kalau begitu ayo cepat!" balas John sambil melihat jam tangan. "Ayo Reno! Kami gak bisa menonton film ini lebih lama lagi," lanjut John mengajak Reno. "Om John dan Roger silakan duluan saja! Aku mau nonton film ini sampai selesai," jawab Reno. "Serius?" "Ya, film ini sangat seru. Aku gak takut kok, karena di sini banyak yang nonton." "Oke! Kalau begitu, kami pulang dulu. Jaga dirimu baik-baik!" pamit John mewakili Roger. "Siap Om! Makasih banyak ya!" John dan Roger hanya tersenyum, kemudian segera meninggalkan bioskop menuju mobil, sementara Reno terkekeh setelah mereka pergi, tentu saja senang karena rencananya berhasil, dia juga mendapat tiket bioskop gratis, minuman, dan popcorn. Romy sudah sampai di kota untuk mengantar Julia, kini saatnya mereka berpisah. "Makasih untuk hari ini, semoga hari-hari kita selalu indah." Ketika Julia ingin melangkah pergi, Romy menghentikan sebentar. "Tunggu Julia!" "Ada apa?" tanya Julia berhenti mendadak, dia penasaran. Romy mendekat dengan tersenyum. "Wajahmu sedikit kotor, pasti kena debu saat di kebun tadi," ucap Romy, dia mulai membelai wajah Julia, bermaksud membersihkan debu tersebut. Sementara Julia memejamkan kedua mata, apalagi wajah Romy cukup dekat. Sesaat kemudian, tiba-tiba Romy mencium pipi Julia dengan lembut, Julia sangat terkejut hingga mendadak merah di wajahnya. "Sekarang udah bersih sempurna!" ucap Romy, dia sedikit malu juga. "Romy ...," kata Julia dengan tersipu malu, tapi hatinya sangat bahagia. "Aduh, aku harus cepat-cepat kembali ke mobil," lanjutnya, dia segera meninggalkan Romy untuk mengalihkan perasaan malu tersebut. "Oke!" Romy semakin tersenyum bahagia melihat kepulangan kekasihnya, dia memang beruntung memiliki gadis secantik dan selembut Julia. Saat Julia jauh dari Romy, sambil melangkah dia menyentuh pipi kanan yang tadi dicium oleh Romy, terlihat bibirnya tersenyum. Ini adalah pertama kalinya Julia mendapat cium dari seorang pria, perasaan Julia antara bahagia dan malu. "Rasanya lembut," batin Julia. "Jadi seperti ini rasanya dicium pria yang kita cintai, perasaan hatiku seperti terbang ke langit," lanjut Julia. Akhirnya Julia sampai di mobil, namun tampaknya John dan Roger belum kembali, hal itu membuat Julia terheran. "Ke mana mereka? Kenapa belom kembali? Hmm, mereka pasti keaasikan menonton film," gumam Julia. "Waktu kita semakin sempit, gimana kalau terlambat pulang. Aku gak bisa mengalahkan mereka, karena awalnya ini adalah kesalahanku," lanjutnya merasa cemas. "Nona Julia!" teriak Roger. Ternyata mereka sudah datang, mereka tampak berlari menuju mobil. "Maafkan kami baru datang!" ucap John. "Ayo kita segera pulang!" lanjutnya, dia segera membuka pintu mobil, karena saat ini giliran John yang menyetir mobil. Semua bergegas masuk mobil, karena waktu sangat sempit. John melajukan mobilnya agak cepat, supaya tidak terlambat pulang. Tapi John harus hati-hati dalam mengendarai mobil, dia tidak mau terjadi hal yang lebih buruk dari hukuman. Di tempat Romy, dia masih duduk di motornya. "Julia, pipimu sangat lembut dan halus. Maaf aku mencium pipimu tanpa ijin, semoga kamu gak keberatan, hehe," gumam Romy dengan tersenyum. Hari ini mungkin adalah hari yang paling membahagiakan bagi Romy dan Julia, terlebih Romy yang berhasil mencium pipi Julia untuk pertama kalinya. *** Julia sampai di rumah, mereka hampir terlambat, bahkan waktu tinggal 1 menit, sungguh nyaris mendapat hukuman. Julia melihat ibunya berada di halaman depan rumah, dia menghampiri ibu kandungnya tersebut. "Bunda!" Tiba-tiba Julia memeluk ibunya tersebut hingga membuat ibunya terheran. "Julia, ada apa ini? Sepertinya kamu sangat bahagia hari ini? Sini cerita sama Bunda!" tanya Ibunya. "Kenapa Bunda tiba-tiba berpikir kalau aku bahagia?" "Ya jelaslah, perasaan Bunda bisa tahu." "Jadi begitu ya!" "Kamu dapat apa hari ini, sampai bahagia banget seperti ini?" tanya Ibunya sekali lagi. "Seperti biasanya aja kok Bunda, jalan-jalan selalu bikin bahagia. Udah dulu ya Ma, Julia mau ke kamar dulu!" Julia tidak mau mengakui akan kebahagiaan hari ini, dia mencoba kabur dari ibunya. "Julia, jawab dulu pertanyaan Bunda!" "Nanti saja ya Bunda," jawab Julia tetap melangkah pergi, pasti malu mengakui bahwa dia sudah punya kekasih, apalagi tadi mendapat cium di pipi. "Jangan-jangan kamu bertemu pria!" ucap Ibunya agak keras. Mendengar itu, Julia terkejut dan mendadak berhenti sebentar. "Bunda jangan berpikir yang aneh-aneh, pria mana yang mau sama Julia. Bunda ada-ada saja," ucap Julia. "Julia, jangan berbohong pada Bunda!" "Aku pergi dulu Bunda, sampai jumpa!" jawab Julia tetap merahasiakan status pacarannya. "Ya ampun! Apa benar firasatku tadi, dasar Julia. Gak mau jujur sama Bunda. Huft, mau gimana lagi, dia gadis yang terlalu polos, mungkin belom siap berkenalan dekat dengan seorang pria," gumam ibunya. "Tapi jika Julia memang sedang dekat dengan pria, aku ikut bahagia," lanjutnya bergumam dan tersenyum, kemudian pergi untuk melanjutkan aktivitasnya. Sampai di kamar tidur, Julia merebahkan badannya sambil melihat langit-langit kamar. "Romy, hari ini kamu ...," gumam Julia sambil membayangkan wajah Romy. "Aaa! Aku makin sayang sama kamu, Romy!" ucapnya agak keras, sepertinya Mulai terlalu bahagia, bahkan Julia sampai menutupi wajahnya dengan bantal karena malu membayangkan saat dicium Romy. Sekian menit berlalu, Julia mendapat pesan dari Romy. Ternyata tanya kabar apakah Julia terlambat pulang atau tidak, Julia menjawab dengan jujur, Romy pun merasa lega. Julia menulis pesan bahwa dia ingin lagi berkunjung ke rumah Romy, masih banyak hal yang ingin dia lihat. Romy senang mengetahui itu, dengan senang hati dia setuju. Romy memberi tahu jika nanti Julia berkunjung ke rumahnya lagi, dia akan mengajak Julia jalan-jalan ke hutan. Julia sangat senang, dia tidak sabar ingin segera ke rumah Romy lagi, apalagi jalan-jalan ke hutan, seumur hidupnya hampir tidak pernah, hanya lewat saja di jalan tengah hutan. Namun Romy mengatakan jika ingin jalan-jalan ke hutan, butuh waktu lebih banyak, mungkin bisa terlambat pulang. Julia harus mengatur rencana yang tepat agar bisa jalan-jalan ke hutan bersama Romy, tentu saja sangat sulit. "Gimana caranya aku bisa jalan-jalan ke hutan ya?" gumam Julia sambil berpikir. "Ini dia! Mungkin aku harus cari kesempatan ketika ada acara keluarga. Aku gak perlu ikut, harus cari alasan," ucapnya dengan tersenyum, dia mendapat ide menarik, semoga saja berhasil.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD