Prolog

202 Words
"Kita akan bersama hingga tua kan?"  Gama tersenyum tipis mendengar celotehan istrinya yang nampak tengah bahagia,  "Ya, sayang."  Aeleasha atau biasa dipanggil Asha tertawa membayangkan betapa bahagia hidupnya karena memikiki Gama dan Serena.  "Aku cinta kamu sebesar ini," Asha merentangkan tangannya pada Gama, membuktikan bahwa cintanya sangat besar.  Gama terkekeh dan mengecup hidung mancung Asha, ia ikut melebarkan tangannya yang tentunya lebih panjang dari Asha,  "Aku segini."  Asha memanyunkan bibirnya, tangannya jelas lebih pendek mana mungkin bisa melebihi tangan Gama.  "Ih sebal!"  "Gama, kenapa aku merasa kamu lagi menyembunyikan sesuatu ya?" Tanya Asha menatap manik Gama lembut, walaupun hatinya bergemuruh namun ia berusaha tetap mempercayai suaminya.  "Nggak ada apa-apa sayangku. Asha jangan banyak pikiran ya? Aku udah pernah bilang kalau saat kamu menikah sama aku, kamu akan menjadi ratu dan harus bahagia, ya?"  Gama memeluk erat Asha, ia mengecup puncak kepala Asha bertubi-tubi, wangi tubuh Asha selalu menjadi candu untuk Gama, semua yang ada pada Asha adalah milik Gama, kesukaan Gama.  "Aku ke toilet sebentar."  Asha mengangguk membiarkan Gama pergi, matanya menatap datar pada ponsel Gama yang tertinggal di sebelahnya, ah ia benci saat mengetahui fakta menyakitkan.  Pesan itu,  Asha benci takdir hidupnya.  ✉️Rekan Kerja Sayang dmn? Anak kamu nanyain terus
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD