Setelah Dito mengirim pesan pada April, cowok itu selalu ada di sekitarnya saat di kampus. Walau yang di ajak bicara dan bercanda hanya Nurma. Dengan April? Hanya sesekali. "Aku bingung sama tugas yang ini. Bikin kepala aku pusing. " Keluh Nurma sambil memegangi kepala. "Sama, aku juga. Nggak mudeng." Lirih April. "Tugas yang mana, sih?" Tanya Dito yang duduk di salah satu kursi di meja mereka. Ketiganya berada di cafe depan kampus. Walaupun duduk bertiga sedari tadi cowok itu terlihat sibuk dengan ponselnya. "Tugasnya pak Tomo, " Jawab Nurma. "Oh, yang itu. Sini aku jelasin. " Dan begitulah. Dito menjelaskan tugas itu. Penjelasan cowok itu sangat jelas dan mudah di pahami dari pada penjelasan dosen. Dalam hati April tidak percaya kalau Dito sepintar itu. Ia pikir cowok itu bia