MY BOSS-8

733 Words
Uli baru saja sampai di tempat kos saat ponselnya berdering. "Mbak Nana," gumamnya sebelum mengangkat panggilan telpon tersebut. "Halo, assalamualaikum, Mbak!" sapa yang Uli berikan ketika menjawab panggilan telepon dari Florina. "Waalaikumsalam, Uli. Lagi di mana?" "Masih di kantor. Mbak Nana sehat?" "Mbak sehat. Kamu sendiri bagaimana? Sehat juga, kan? Bagaimana pekerjaanmu di kantor?" "Aku juga sehat, Mbak. Dan alhamdulillah juga pekerjaan juga lancar dan selalu mendapat kemudahan." "Uli, sebenarnya mbak itu tak ingin merepotkanmu lagi. Pasti kamu sudah lelah bekerja. Tapi kali ini mbak memang sedang membutuhkan bantuanmu." "Mbak Nana kenapa berbicara seperti itu. Tak pernah lah Mbak Nana merepotkanku. Apapun dan kapan pun Mbak Nana membutuhkan bantuan, insyaallah aku siap membantu." "Hari sabtu ini mbak ikut pameran. Wedding exhibition gitu dan mba mengangkat temanya tentang pernikahan moslem. Yang pasti mbak membutuhkan model yang berhijab." "Oalah, begitu. Pamerannya berapa hari, mbak. Insyaallah aku akan siap membantu." "Dua hari. Sabtu dan minggu. Tahu lah ya mbak lagi butuh model berhijab. Dan Uli lah yang mbak rasa sangat cocok jadi modelnya." "Baiklah, Mbak. Aku bersedia." "Terima kasih banyak ya, Uli." "Sama-sama, Mbak." Panggilan telpon terputus. Uli mendesah, sebenarnya tubuhnya sedikit lelah dan dia berencana weekend ini ingin pulang kampung sekalian istirahat dari segala rutinitasnya. Tapi menolak Florina juga tak mampu Uli lakukan. Ibaratnya Florina inilah orang yang sangat berjasa buat Uli. Sedikit cerita mengenai sosok Florina, dulu saat Uli lulus SMA dirinya memang sudah bertekad untuk merantau dan bekerja. Berbekal keyakinan dan keberanian berangkatlah Uli ke kota. Tanpa pengalaman dan Uli hanya bermodalkan nomor telepon salah seorang tetangganya yang kebetulan juga sedang berada di kota. Tapi sayangnya Uli tak bisa menemukan alamat tetangganya itu. Di tengah keputus asaan, Uli bertemu dengan seorang perempuan. Dia yang sedang berjalan tak tentu arah bertabrakan dengan seorang wanita muda yang sedang membawa banyak barang. Dan demi menebus rasa bersalahnya karena Uli tidak sengaja menabrak wanita itu, pada akhirnya Uli menawarkan bantuan untuk membawa barang-barang milik wanita tadi yang jumlahnya tak sedikit. Wanita itu adalah Florina. Saat itu Florina sedang menangani sebuah acara pernikahan. Dan dia sedang mengangkut barang-barang bawaannya dari parkiran mobil menuju tempat dilangsungkannya acara pernikahan tersebut. Dan Florina bersyukur karena Uli membantunya membawakan barang-barang tersebut dengan iklhas. Bahkan Uli tak mau menerima imbalan yang Florina berikan. Sejak saat itulah pada akhirnya Uli bekerja pada wedding organizer milik Florina. Selain itu Uli juga kerap kali menjadi Sales Promotion Girl sepeda motor, mobil atau handphone dari satu mall ke mall yang lain. Itu semua juga tak luput dari bantuan Florina yang punya banyak channel sehingga Uli pun ikut kebanjiran job sebagai tenaga freelance. Hingga saat ini Florina sudah seperti keluarga bagi Uli. Meskipun Uli sudah tak bisa full time bekerja di Wedding Organizer milik wanita itu, tapi hubungan mereka tetap terjalin dengan baik. Dan Uli pun meski dirinya sudah bekerja di perkantoran, tak pernah sekalipun dia melupakan kebaikan Florina. Dan Uli selalu berpesan pada Florina jika dirinya masih siap jika sewaktu-waktu membutuhkan tenaganya apalagi jika wanita itu sedang ada job di kala weekend. Pastilah Uli akan dengan senang hati membantunya. Bagi Uli juga merupakan keuntungan tersendiri karena honor yang diberikan Florina bisa dia tabung. Untuk keperluan dirinya beserta keluarganya. Lagi pula Uli juga sudah ada rencana ingin melanjutkan kuliah tahun depan. *** Hari sabtu pagi, Uli tak bisa bermalas-malasan. Baru jam enam pagi Uli sudah bergegas keluar dari tempat kosnya. Berjalan menuju jalan depan. Dia harus pergi ke kantor milik Florina, membantu menyiapkan segala peralatan yang akan mereka bawa ke tempat di mana diadakannya pameran. Tempatnya di salah satu mall terbesar di kawasan Surabaya barat. Sesuai rencana, hari ini dan besok Uli akan menjadi model dadakan. Dirinya akan dirias selayaknya pengantin wanita. Karena tema yang diusung adalah wedding moslem, jadi Uli lah yang menurut Florina cocok sebagai modelnya. Seharusnya Uli sudah dirias saat dirinya berada di kantor Florina tadi, tapi karena salah seorang karyawan WO tersebut tiba-tiba ijin karena sakit sehingga mereka kekurangan karyawan, pada akhirnya Uli lah yang harus membantu. Sampai di mall Uli masih sibuk membantu para crew menyiapkan segala sesuatunya. Peluh sudah membanjiri tubuhnya. "Uli! Bisakah kita mulai meriasmu sekarang," ucap salah seorang crew yang bertugas di bagian make-up. "Baik, Mbak. Tapi aku ke toilet dulu, ya? Wajahku sudah kucel ini." "Ya, sudah sana. Jangan lama-lama." "Siap, Mbak." Tak terasa ini memang sudah jam sepuluh. Pengunjung mall pun tampak mulai berdatangan. Jadi Uli pun harus segera bersiap-siap sebelum mall dipenuhi oleh orang. #####
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD