"Kak Ruis, lepasin Sekar!“
Ruis membawa Sekar ke atas kasur dan membaringkan tubuh itu bersamanya. Ia mengunci pergerakan gadis itu dengan kaki dan tangannya. Rasanya ia ingin tertawa karena Sekar begitu gesit melawan, menangkis, dan bergerak lincah hingga ia tak kuasa untuk menahan gadis itu dalam kuasanya lebih lama lagi. Setelah merasa cukup untuk menggoda, Ruis pun melepaskan pegangan tangannya.
”Kamu lucu!“ cetus Ruis tertawa kecil.
”Awas aku balas!“
Sekar pun menggamit tubuh Ruis dengan kakinya, menarik lengan dengan kedua tangannya seraya memosisikan tubuhnya hingga dengan mudah menjatuhkan siku Ruis ke permukaan kasur. Ruis pun terkejut dengan apa yang Sekar lakukan, gerakan lincah yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya hingga ia mengerang kesakitan saat dengan paksa Sekar m
