Alice duduk sendirian di ruang keluarga, mengambil posisi di ujung sofa, meringkuk sedih di sana sambil dihangatkan oleh selimut bulu-bulu cokelat milik Jason. Dia menonton televisi, tapi tak ada satu pun acara yang membuatnya tertarik. Sejak tadi pagi dia merasa tidak enak badan akibat terlalu banyak menangis, badannya agak sedikit panas. Saat mengganti stasiun televisi, tidak sengaja Alice terpaku pada sebuah pemberitaan harian yang meliput kedatangan Jason dan tim sebagai pengusaha paling sukses Tanah Air akan melakukan pertemuan bisnis dengan beberapa pengusaha mancanegara di salah satu hotel ternama milik keluarga Herbert. Jason terlihat begitu gagah dengan setelan navy, kacamata hitam, lalu menyeret koper keluar dari bandara. Tidak bisa Alice pungkiri, suaminya memanglah sangat ta