Gugup

757 Words

18 Arga terdiam, mengamati setiap gerak gerik Raisya. Dia terlihat memang pintar dalam menyikapi berbagai hal. "Oh, ya! Satu lagi. Jika kamu anda tidak percaya. Saya bisa tunjukan artikelnya. Atau, anda ingin saya mendekati anda. Menyampaikan semua isi artikel tersebut." Wanita gerombolan yang duduk di belakangnya. saling melirik satu sama lain. "Tidak perlu!" jawab salah satu wanita itu. Dan, langsung melangkahkan kakinya pergi. Arga melipat kedua tangannya di atas dadànya. Ia menatap ke arah Raisya. "Pintar juga kamu mengusir mereka secara halus." "Udah, mana makannya. Kamu sudah pesan." "Tunggu saja dulu!" Raisya berdecak kesal. Menghela nafasnya. Menghentakkan jemari tangannya di atas meja. Perutnya semakin melilit dirinya. Arga, tak hentinya mengamatinya. Merasa ada yang an

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD