"Masa lalu bukan untuk dikenang. Melainkan sebagai pelajaran." ~Arial~ Tangisan Aquila dari dalam terdengar sampai halaman rumah. Elsa segera turun dari motor Arial. "Aquila kayaknya nangis deh," terka Elsa. "Mungkin," sahut Arial sambil melepaskan helm gadisnya. Suara tangisan Aquila semakin memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya. "Kapan-kapan suaranya diadu sama lo boleh kali ya," kelakar Arial. Elsa tertawa. "Ih, apaan sih?" kesalnya dengan candaan Arial. Arial tertawa. Ia turun dari motornya dan melepaskan helmnya lalu menaruhnya di spion motor. Tangannya menggandeng Elsa sampai masuk ke dalam rumah. Iya, setelah pulang dari sekolah. Arial mengajak gadisnya untuk sekedar mampir ke rumahnya. Sebelum itu, ia mengantar Elsa untuk pulang ke rumahnya meminta ijin pada Ranti