"Sakit hati bukan hanya soal patah dan pisah. Bisa jadi soal lelah menanggung lara dan masih harus tetap bertahan demi mengutuhkan hubungan." ~Elsa~ Kedatangan Arial disambut dengan sebuah pertanyaan penuh rasa kesal dari Iskandar, "Habis dari mana kamu? Tengah malam baru pulang!" Arial meraih punggung tangan papanya lalu menciumnya, "Abis bikin sakit hati anak orang Pa." Ia menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Lelah. Payah. Menyandarkan seluruh tubuhnya pada sandaran sofa. "Maksud kamu?" Iskandar mengernyit tidak mengerti. Arial menoleh. Menunjukannya wajah kusamnya yang frustasi, "Cewek mana sih yang gak bakalan kecewa sama cowok sialan seperti Arial, Pa?" sahutnya. "Arial—" "Pa. Arial udah ngerasa gak pantes buat perempuan baik, apalagi sebaik Elsa." Arial memejamkan matanya. Jika Elsa