First Kiss

1076 Words

Ruangan yang didominasi warna putih itu tampak lenggang, sosok yang berdiri dengan bersedekap d**a terlihat menekuk wajah. Dia—pria dengan setelan jas hitam dan dasi biru berjalan menghampiri Danish yang sedang berbincang dengan salah satu karyawan. Pria itu menyentuh bahunya, membuat Danish mengakhiri obrolannya walau terpaksa. “Annelis ... apa hari ini dia datang terlambat lagi?” tanya Aarav mengedarkan pandangannya, menyapu seluruh ruangan meski tak juga mendapati sosok yang diinginkan. Danish mengangguk pelan, lalu berkata, “Semalam dia bilang jika ingin mengemasi barang-barang dan pindah ke rumah kontrakan. Mungkin saja gadis itu akan datang sedikit terlambat usai mengurus kepindahannya.” Aarav mengernyit. Menatap Danish yang berdiri dengan wajah datar. Bagaimana bisa pria itu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD